Lima Mahasiswa UIN Malang, After We Met Rilis Demo

After We Met (blok-a.com)
After We Met (blok-a.com)

Malang, Blok-a.com – Pada bulan Maret 2021 lima orang mahasiswa UIN Malang membentuk After We Met. Mereka, di antaranya Dewi “Oca” Rosalia (vokal), Fiqhi “Adit” Haditya (bass), Irfan “Cipin” dan Riantama (gitar), serta Dimas “Mid” Mahesi (drum) membentuk After We Met.

Nama After We Met dimaknai secara harfiah sebagai kisah yang terjadi setelah sebuah pertemuan. Menjadi salah satu nama segar di Kota Malang, After We Met membawa sedikit kesegaran dan keunikan di dalam musik mereka. Lewat kombinasi lirikal berwarna “emo” yang berbalut nuansa ambience.

After We Met sendiri secara lebih jelas menyebut musik mereka sebagai alternative rock, dibalut dengan ide-ide post-rock untuk menciptakan suasana lebih emosional.

Memang, inspirasi mereka berasal dari nama-nama, seperti Saosin, For Revenge, Niskala, dan Senja Dalam Prosa. Sound gitar berdistorsi tipis yang dibasahi reverb ala-ala post-rock yang emosional. Juga vokal yang akan menjadi narator untuk tiap bait-bait lirik bak plot cerita kepada para pendengar.

Setidaknya seperti itulah gambaran bagaimana After We Met membawakan tiap lagu mereka.

Panggung terbaik bagi After We Met tentu saja ketika bisa satu panggung dengan salah satu kiblat bermusik mereka yaitu For Revenge. Kala itu dalam agenda tur For Revenge dan Closehead kala mampir di Kota Malang, Mei 2022 lalu.

Sebagai mahasiswa, personel After We Met tetap fokus pada akademis. Tapi di sisi lain, mereka juga berusaha untuk konsisten dalam berkarya.

Artwork demo album After We Met "2 Phase, of Regret (blok-a.com)
Artwork demo album After We Met “2 Phase, of Regret (blok-a.com)

Rilisan After We Met

Pada tahun 2021, After We Met merilis single pertama mereka 7/23: Tears, lewat album kompilasi UKM KOMMUST, Universitas Islam Negeri Malang.

Dilanjutkan pada Februari tahun 2023 kemarin, mereka meluncurkan demo pertama berjudul 2 Phases, of Regret secara mandiri. Demo dua lagu tersebut berisikan nomor 7/23: Tears (Remastered) dan single kedua mereka, Menggenggam Rasa, Mengingkar Asa.

2 Phases, of Regret secara garis besar menceritakan penyesalan dan rasa sakit seseorang akan keputusan yang pernah ia ambil. Keputusan untuk menjalin hubungan yang berakhir oleh pengkhianatan dituangkan dalam 7/23: Tears (Remastered).

Lalu keputusan untuk menerima suatu hubungan yang ternyata merupakan sebuah dosa besar, terbungkus lewat komposisi bertajuk Menggenggam Rasa, Mengingkar Asa.

Dalam debut demo ini, After We Met mencoba membawa pendengar untuk menikmati rasa sedih. Bukan sebaliknya, untuk terus-menerus merasa sakit serta gagal. Karena bagi lima mahasiswa UIN Malang ini, memahami dan menkmati kesedihan adalah salah satu cara mengobatinya. (gni)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?