Tangkapan Ikan di Malang Merosot, Ada Kaitannya dengan Cuaca

Ilustrasi kegiatan nelayan saat musim panen di bulan April hingga September di tempat pelelangan ikan di pesisir Pantai Selatan Kabupaten Malang (Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Malang for Blok-a.com)
Ilustrasi kegiatan nelayan saat musim panen di bulan April hingga September di tempat pelelangan ikan di pesisir Pantai Selatan Kabupaten Malang (Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Malang for Blok-a.com)

Kabupaten Malang, blok-a.com – Tangkapan ikan di Kabupaten Malang utamanya di Pantai Sedangbiru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan menurun drastis dari tahun sebelumnya.

Dari data yang dimiliki Dinas Perikanan Kabupaten Malang, selama bulan Januari hingga Mei 2024 hasil tangkapan ikan dari nelayan di Pantai Sendangbiru baru mencapai 5 ribu ton. Angka tersebut tentunya jauh dari target yang ditentukan, yakni mencapai 20 ribu ton.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang, Victor Sembiring mengatakan, penurunan tangkapan ikan tersebut dipengaruhi adanya kondisi cuaca yang cukup ekstrem belakangan ini.

Kendati demikian, sambung Victor, ia meyakini bahwasanya nelayan dapat memahami kondusi cuaca yang ada. Termasuk karakteristik ombak di laut lepas.

“Nelayan sangat paham kondisi ombak. Pengalaman 2023, walaupun cuaca ekstrem, nelayan bisa beradaptasi dengan lingkungan,” kata Victor kepada awakmedia beberapa waktu lalu.

Sehingga nelayan pun memiliki sistem berbeda, terlebih menghadapi cuaca ekstrem. Diantaranya sistem oneday fishing, yakni menangkap satu hari di dekat pantai serta sistem multiday fishing.

Sistem multiday fishing sendiri merupakan cara yang digunakan nelayan untuk menyusuri laut selama 14 hari menggunakan sekoci atau perahu karet kecil.

“Di saat 14 hari itu lah, kondisi alamnya fluktuasi, kadang ombak tinggi, kadang kecil. Tapi nelayan laut selatan sudah terbiasa,” jelasnya.

Dengan sistem yang dimiliki nelayan, Victor optimis target tangkapan ikan tahun 2024 ini dapat tercapai di akhir tahun.

Di sisi lain, menurutnya hasil tangkapan ikan mulai membaik ketika memasuki bulan Juni hingga September. Bahkan selama kurun waktu empat bulan itu tangkapan ikan berkali lipat dari lima bulan sebelumnya.

“Ini mulai ada ikan pelagis seperti tuna, payau mulai tertangkap. Bahkan tadi nelayan ada yang mendapatkan ikan tuna besar,” pungkasnya. (ptu/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?