Bupati Blitar Resmikan Rehabilitasi dan Pembangunan Gudung SDN Bendosari 01

Bupati Blitar Rini Syarifah meresmikan rehabilitasi dan pembangunan gedung UPT SDN Bensosari 01, Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar. (blok-a.com/Fajar)
Bupati Blitar Rini Syarifah meresmikan rehabilitasi dan pembangunan gedung UPT SDN Bensosari 01, Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar. (blok-a.com/Fajar)

Blitar, blok-a.com – Bupati Blitar Rini Syarifah meresmikan rehabilitasi dan pembangunan gedung UPT SDN Bendosari 01, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jumat (22/02/2024).

Rehabilitasi dan pembangunan gedung SDN Bendosari tersebut menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2023.

Hadir dalam peresmian tersebut di antaranya, Sekda Kabupaten Blitar, asisten, Kepala OPD terkait, Camat dan anggota Forkopimcam Kademangan, Kepala Desa Bendosari dan Lembaga Desa, Ketua PGRI. Ketua KONI Kabupaten Blitar.

Dalam sambutannya Bupati Rini Syarifah menyampaikan terima kasih dan memberi apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung serta berkontribusi pada rehabilitasi dan pembangunan gedung SDN Bendosari 01 tersebut.

“Kami ucapkan terimakasih dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat. Karena sekolah merupakan sarana yang harus mendapat perhatian khusus,” kata Rini Syarifah.

Rini Syarifah menambahkan, dari sekolah akan lahir generasi cerdas sebagai penerus pembangunan bangsa.

Dengan gedung sekolah yang aman, bersih dan terlihat rapi, tentu akan membuat anak didik dan guru juga nyaman. 

“Untuk itu sekali lagi terima kasih atas kerjasama semua pihak sehingga sekolah ini bisa direhabilitasi. Saya berharap, ini menjadi penyemangat untuk keluarga besar SDN Bendosari 1 agar lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas,” imbuh Mak Rini, sapaan akrab Bupati Blitar.

Lebih lanjut Mak Rini menyampaikan, dengan rehabilitasi dan pembangunan laboratorium komputer serta perpustakaan sekolah ini, kedepan jumlah siswanya semakin meningkat, dan yang paling utama adalah prestasi juga bertambah.

“Saya optimis, dengan jumlah guru yang minim tidak menyurutkan semangat untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas sekolah ini. Ini justru adalah tantangan panjenengan,” jelasnya.

Mak Rini berharap, UPT SDN Bendosari 01 Kademangan yang sekaligus pelaksana Program Sekolah Penggerak harus mampu menjadi motivator dan pilot project dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka.

“Saya juga berharap, strategi apa yang perlu diterapkan supaya jumlah siswa meningkat dan output yang dikeluarkan pun juga harus berkualitas,” harapnya.

Orang nomor satu di jajaran Pemkab Blitar ini menandaskan, kecepatan teknologi informasi sebagai salah satu dampak perkembangan zaman juga semakin tak terbendung.

“Sehingga seluruh elemen harus beradaptasi, termasuk pendidik,” tandasnya.

Hadirnya Program Merdeka Belajar semakin menegaskan, bahwa seluruh pendidik harus lebih inovatif, kreatif dan mampu mengaplikasikan informasi teknologi.

Karena dituntut untuk menciptakan pendidikan yang menyenangkan bagi peserta, dengan menekankan pada pengembangan aspek keterampilan dan karakter sesuai nilai-nilai bangsa Indonesia.

“Untuk itu dalam kesempatan ini, khususnya untuk para pendidik, saya ingatkan panjenengan harus terus semangat agar pendidikan di Kabupaten Blitar ini semakin smart guna mendukung terwujudnya Pelajar Pancasila yakni perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.

Mak Rini juga menekankan, nikai-nilai Pancasila dengan enam ciri utama yakni, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

“Untuk itu kembali saya tekankan, perlu adanya adaptasi terhadap teknologi informasi,” tandasnya.

Mak Rini juga berpesan, bahwa maju mundurnya sebuah lembaga sekolah bukan saja menjadi tanggungjawab kepala sekolah maupun guru. Namun perlu komitmen, support bersama dengan komite dan wali murid. Termasuk kenyamanan anak-anak juga harus menjadi perhatian bersama.

“Seperti yang kita lihat atau baca di media mainstream maupun media social tentang praktek bullying yang terjadi di lembaga sekolah. Harus benar-benar kita hindari, jangan sampai terjadi,” jelasnya.

Ditambahkannya, adanya fungsi komunikasi antara orang tua, siswa dan guru menjadi sangat penting. Orang tua dan guru harus responsive jika mendapati hal yang mengarah pada bullying. Sebagai orang tua harus menjadi pendengar yang baik. Karena ini juga berfungsi semakin mendekatkan psikologis anak dengan orang tua.

“Pesan saya, jangan kita menjadi orang tua pendikte. Jadilah teman, pendengar yang baik untuk anak-anak. Yang harus kita pahami bahwa, saat ini kita ini tamu di dunia mereka. Karena penanganan anak pada era kita dulu dengan sekarang jauh berbeda,” pungkasnya. (jar/adv/kmf)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?
Exit mobile version