Kabupaten Malang, blok-a.com – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto pulang kampung ke Malang, Jumat (24/11/2023).
Dalam lawatannya ke kampung halamannya, Hadi Tjahjanto menyerahkan sertifikat dalam program redistribusi tanah ke warga Kabupaten Malang khususnya di wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Terdapat 1144 sertifikat yang dibagikan ke masyarakat Kabupaten Malang.
“Hari ini akan diserahkan sertifikat yang sudah lama ditunggu oleh masyarakat dalam program redistribusi tanah khususnya untuk masyarakat di wilayah Sumbermanjing Malang,” ujar Hadi di tempat penyerahan sertifikat tanah di Masjid Baitul Muttaqin, Desa Ampeldento Kecamatan Pakis Kabupaten Malang, Jumat (24/11/2023).
Sertifikat-sertifikat yang dibagikan ini merupakan tanah eks perkebunan, tanah negara bebas dan tanah program land reform.
Hadi nampak memberikan ke satu per satu perwakilan warga Kabupaten Malang sebagai penerima sertifikat program redistribusi tanah di Masjid Baitul Muttaqin.
Ada 10 penerima sertifikat tanah yang menampakkan wajah berbahagia karena akhirnya tanah yang biasa dipergunakan untuk bekerja itu akhirnya resmi menjadi miliknya.
Hadi pun sempat bertanya-tanya ke penerima sertifikat. Beberapa menjawab bahwa tanah yang dulunya belum mendapat sertifikat itu dipergunakan untuk lahan pertanian. Kebanyakan para penerima adalah buruh tani di lahan itu.
“Saya ingin menyampaikan kepada calon penerima 10 dari kepala keluarga yang saya inginkan bahwa sertifikat ini dijaga baik-baik. Tentunya sudah menunggu lama sekali. Pemerintah memberikan aset yaitu berupa sertifikat dari program reforma agraria,” kata dia.
Mantan Panglima TNI ini berpesan bahwa setelah menerima sertifikat, tanah, warga Kabupaten Malang ini bisa memanfaatkannya sebagai peningkatan perekonomin keluarga.
“Bisa tanah itu meningkatkan perekonomian atau untuk berusaha, yaitu dengan menggunakan sertifikat untuk menambah modal usaha. Namun benar-benar harus dikalkulasi dengan baik. Usaha-usaha yang produktif tidak konstruktif,” kata dia.
Hadi pun terkesan akan penerima sertifikat tanah pada hari ini. Sebab, atas kesabaran mereka bertahun-tahun, akhirnya impian yang dinanti datang juga. Kini mereka memiliki hak secara legal mengelola atau memiliki tanah itu.
“Sekali lagi saya ingin mengucapkan selamat bapak-bapak sekalian menunggu puluhan tahun, sehingga terealisasi sertifikat redistribusi tanah,” kata dia.
Selain penyerahan sertifikat tanah, Kementerian ATR/BPN juga menyerahkan 600 sertifikat tanah wakaf. Secara simbolis Masjid Baitul Muttaqin Kecamatan Pakis, penyerahan tanah wakaf itu diserahkan sebanyak 11 sertifikat.
Hadi menjelaskan, kementerian yang dipimpinnya ini memiliki program mensertifikasi tanah-tanah wakaf termasuk tempat ibadah yang belum memiliki sertifikat.
“Insyaallah pada akhir tahun 2023, seluruh tanah-tanah wakaf, tempat-tempat ibadah yang belum disertifikatkan akan kita sertifikatkan,” imbuhnya.
Dia pun meminta dukungan ke para pemuka agama di daerah masing-masing untuk melaporkan tanah wakaf yang belum memiliki sertifikat.
Hadi berjanji bahwa untuk mengurus sertifikat tanah wakaf itu cepat dan gratis.
“Di sini ada pengurus BWI (Badan Wakaf Indonesia) yang akan membantu, gratis. Kasihan yang sudah mewakafkan, yang sudah di atas sana, yang insyaallah juga mendapatkan tempat yang baik,” bebernya.
Dalam acara hari ini, pria asli Malang itu juga Di lokasi ini diserahkan 10 Sertifikat Tanah Wakaf untuk masjid, mushola serta yayasan yang berlokasi di Kecamatan Kepanjen.
Pada waktu yang bersamaan turut diserahkan 6 Sertifikat Hak Guna Bangunan kepada PT Citra Gading Asritama yang berlokasi di Desa Ngenep dan Desa Kepuharjo di Kecamatan Karangploso. (bob)