Kota Malang, blok-a.com – Menyambut Hari Santri Nasional, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mengimbau seluruh pelajar beragama Islam untuk mengenakan busana muslim selama tiga hari ke depan.
Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, mengatakan imbauan ini berlaku mulai Selasa (21/10/2025) bagi seluruh pelajar di setiap jenjang pendidikan.
“Bagi pelajar beragama Islam, kami imbau mengenakan busana muslim selama tiga hari. Sementara yang non-muslim menyesuaikan,” ujar Suwarjana, Selasa (21/10/2025).
Menurutnya, kebijakan ini bukan sekadar bentuk peringatan simbolik, tapi juga upaya menanamkan nilai-nilai keagamaan dan membentuk karakter di tengah derasnya arus digitalisasi.
“Santri itu kan juga murid. Ini bentuk penanaman iman dan takwa. Seorang murid harus patuh pada gurunya, sebagaimana santri kepada kiai. Dan kiai pasti mengajarkan kebaikan,” jelasnya.
Suwarjana berharap momentum Hari Santri bisa menjadi ajang memperkuat mental spiritual pelajar sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap nilai-nilai keagamaan.
“Mari kita sambut Hari Santri dengan berbuat baik, menanamkan rasa cinta kepada agama, serta memperkuat iman dan takwa bagi pelajar Muslim,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti pengaruh media sosial terhadap perilaku pelajar. Menurutnya, maraknya konten negatif di dunia maya dapat memengaruhi karakter anak-anak.
“Banyak konten yang tidak pantas ditonton anak-anak. Ini bisa mengganggu pembentukan karakter. Karena itu, kami berharap Kominfo bisa lebih aktif membatasi atau memblokir konten negatif,” tegasnya.
Suwarjana menambahkan, bagi pelajar non-muslim, Disdikbud memberi kelonggaran untuk menyesuaikan pakaian dengan norma kesopanan dan nilai religius masing-masing.
“Kalau pakai sarung lebih bagus. Kalau bisa, jangan pakai sepatu. Tapi kalau memang harus, ya tidak apa-apa,” pungkasnya. (bob)








