Kabupaten Malang, blok-a.com – Dugaan keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di MTs Al-Khalifah, Desa Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang dari makan siang yang datang terlambat dan dalam kondisi dingin. Akibatnya, 24 orang terdiri dari 22 siswa dan dua guru mengalami gejala mual, pusing, dan sakit perut usai menyantap makanan tersebut pada Kamis (23/10/2025).
Kepala MTs Al-Khalifah, Nur Kholida, menjelaskan bahwa makanan MBG biasanya tiba di sekolah sekitar pukul 08.30. Namun kali ini, makanan datang lebih dari dua jam terlambat, yakni sekitar pukul 11.00.
“Biasanya MBG ini datang setengah sembilan, tapi hari ini datangnya jam sebelas siang. Jadi anak-anak ini terlalu siang makannya,” ujar Nur Kholida saat ditemui di sekolah.
Menurutnya, kondisi makanan juga berbeda dari biasanya. Lauk sudah dingin dan buah pisang terlalu matang hingga menimbulkan aroma menyengat yang memengaruhi nasi dan lauk lainnya.
“Biasanya lauk masih hangat, tapi tadi sudah dingin. Menunya ayam katsu, tahu goreng, sayur wortel-jagung kukus, dan buah pisang. Pisangnya agak terlalu matang, jadi baunya menyengat sampai ke lauk,” jelasnya.
Ia juga menduga sambal yang diletakkan di bawah ayam katsu mempercepat proses pembusukan makanan.
“Sambalnya tidak dipisah, tapi ditaruh di bawah ayam. Mungkin itu yang bikin cepat rusak,” katanya.
Setelah makanan tiba, para siswa langsung menyantapnya tanpa menunggu lama. Sekitar 15 menit kemudian, sejumlah siswa mulai mengeluhkan mual, pusing, dan muntah.
“Setelah makan, sekitar 15 menit kemudian anak-anak ada yang ngeluh sakit perut dan muntah. Langsung kami larikan ke klinik, sebagian ke RSUD,” paparnya.
Gejala serupa juga dialami oleh dua guru yang bertugas mencicipi makanan sebelum dibagikan ke siswa, sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) program MBG.
“Guru juga kena karena setiap kali MBG datang, guru wajib mencoba dulu. Jadi dua guru juga ikut mual,” tutur Nur Kholida.
Dari total 187 siswa, 24 orang mengalami gejala. Lima siswa dirawat di Klinik Regulo, sisanya di RSUD Kanjuruhan Kepanjen.
“Tidak ada yang rawat inap, semua sudah pulang. Ditangani sekitar satu jam sudah sehat. Kami juga bantu antar anak-anak pulang ke rumah masing-masing,” ungkapnya.
Makanan MBG tersebut berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mangunrejo, yang baru tiga minggu terakhir menyalurkan makanan ke sekolah tersebut.
“Kami baru tiga minggu ini dapat MBG. Biasanya aman, baru kali ini kejadian,” katanya.
Pihak sekolah telah melaporkan kejadian ini kepada orang tua siswa dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Sebagai langkah pencegahan, SOP penerimaan dan pengecekan makanan MBG akan diperbarui.
“Kami tetapkan SOP baru, insyaallah akan diperbarui agar lebih ketat dan aman untuk anak-anak,” tegas Nur Kholida.
Meski sempat geger, aktivitas belajar di MTs Al-Khalifah kini kembali normal.
“Siswa tetap masuk seperti biasa. Alhamdulillah semua sudah pulih,” pungkasnya. (bob)








