Kota Malang, blok-a.com – Sebanyak 35 nama dari berbagai latar belakang akan dimasukkan dalam survei elektabilitas calon Wali Kota Malang (Cawalkot) Malang oleh PDI Perjuangan (PDIP).
Survei ini dilakukan untuk mencari nama Cawalkot dengan tingkat popularitas tertinggi yang akan diusung oleh PDIP demi memenangkan Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Malang tahun 2024.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang I Made Riandiana Kartika, menjelaskan survei ini dilakukan juga berdasarkan rekomendasi dari DPP PDIP. Lembaga survei pun ditentukan oleh DPP PDIP.
“Hasil penjaringannya sudah kami laporkan ke DPP, dan akan segera ada survey. DPC PDI Perjuangan Kota Malang wajib mengadakan survei, tapi lembaganya wajib ditentukan oleh DPP,” ujar Made.
Proses survei ini akan memasukkan tokoh internal PDIP dan beberapa calon eksternal yang sudah diidentifikasi memiliki potensi menggalang suara untuk Pilwakot Malang 2024.
“Kita akan melihat, pastinya akan ada dari calon internal dan calon eksternal. Saya sudah sampaikan Ketua DPRD Kota Malang tidak maju. Prioritasnya nanti sepenuhnya dari DPP yang memilih,” tambah Made.
Terkait dengan metode penentuan calon yang nantinya resmi diusung PDIP Kota Malang, Made menjelaskan bahwa keputusan akhir akan sangat bergantung pada hasil survei.
“Tentunya berdasarkan hasil survey yang kita lakukan, bagaimana popularitas, bagaimana elektabilitasnya,” katanya.
Nantinya para tokoh yang disurvey tidak hanya akan terbatas dari Kota Malang saja, tapi dari seluruh tokoh yang berada di lingkup, atau mewakili, Malang Raya. Namun Made menegaskan semua tokoh dalam survey itu tidak berasal dari luar daerah lain.
“Kita hampir memasukkan 35 tokoh. Baik dari tokoh politik, tokoh agama, tokoh birokrat juga. Tidak ada yang dari luar daerah. Semuanya berasal dari lingkup Malang Raya, termasuk DPR RI, DPRD Provinsi, maupun DPRD Kota dan Kabupaten yang ada di Malang Raya,” jelas Made.
Satu nama yang santer disebut-sebut akan masuk dalam survey adalah Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat. Terkait sosok ini, Made masih belum juga memberikan jawaban yang lugas.
“Pj Wali Kota, dari unsur birokrat mungkin (dimasukkan), nanti surveynya akan kita lakukan Juli,” ujar Made. (art/bob)