Kabupaten Malang, blok-a.com – Jelang Hari Raya Idul Fitri, harga bahan pokok di Kabupaten Malang mulai mengalami kenaikan. Salah satunya yakni minyak goreng, Sabtu (23/4/2024) harga per liternya mencapai Rp17 ribu.
Suminto (56) seorang pedagang gorengan mengaku sempat kewalahan untuk menjual kembali gorengannya. Lantaran harga minya yang kian mahal.
“Kalau minyak naik gini susah pedagang gorengan seperti saya, mau naikkan harga gorengan juga gak mungkin,” ujar Suminto saat ditemui Blok-a.com, Sabtu (23/4/2024).
Sebab, sebagai penjual tahu goreng ia mengaku setiap harinya menghabiskan minyak goreng sebanyak 15 liter untuk sekali produksi. Maka jika harga minyak goreng mengalami kenaikan, maka ia merasa cukup terimbas.
“Beli dua jeriken gini buat dua hari produksi, sehari saya habis satu jeriken kadang kalau permintaan banyak ya satu jurigen lebih,” jelasnya.
Dikatakan Suminto, harga minyak goreng jenis curah di pasaran mencapai Rp15 ribu dari harga sebelumnya Rp14 ribu per liternya. Kenaikan tersebut mulai dirasakan sejak awal bulan Ramdan beberapa waktu lalu.
“Sebelum puasa, harga gak nyampai Rp14 ribu. Naiknya gak banyak, cuma lima ratus perak tapi terus naik. Turunnya (harga) susah,” ungkapnya.
Ia berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dapat peka terhadap kenaikan harga pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri dengan mendatangkan pasar murah. Utamanya untuk bahan pokok penting seperti minyak goreng.
“Ya opsinya gini, harus sering-seriang ada pasar murah minyak goreng. Jadi harapan saya sebagai pelaku UMKM, tidak hanya beras saja tapi juga minyak goreng perlu diadakan pasar murah. Soalnya kalau minyak goreng naik, nanti pasti lama kelamaan bakalan langka,” katanya.
Sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bersama Satgas Pangan Kabupaten Malang menggelar operasi pasar minyak goreng murah di Pasar Kepanjen, pada Sabtu (23/4/2024).
Sebanyak 15 ton minyak goreng curah didistribusikan dengan harga murah yakni Rp14 ribu perliter dan Rp15 ribu perkilogramnya.
Rencananya, kegitan serupa juga akan dilakukan sejumlah titik. Hal tersebut dilakukan guna menekan angka inflasi jelang Hari Raya Idul Fitri.
“Kami berkerjasama dengan CV Atom, harganya jauh lebih murah. Kalau di pasar mencapai Rp17 ribu hingga Rp18 ribu perkilogram,” ujar Kamilin saat ditemui di Pasar Kepanjen, Sabtu (23/3/2024). (ptu/lio)