Kota Malang, blok-a.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang tidak hanya berkutat dalam hal-hal yang berkaitan dengan sekolah-sekolah di Kota Malang.
Sesuai namanya, dinas ini juga bertanggung jawab mengelola berbagai hal yang berhubungan dengan kebudayaan, termasuk juga mendalamkan pemahaman tentang kebudayaan asli Kota Malang.
Salah satu langkah yang diterapkan oleh Disdikbud adalah dengan merangkul para guru IPS dan sejarah di Kota Malang untuk langsung berinteraksi dengan cagar budaya peninggalan masyarakat terdahulu di Museum Mpu Purwa.
Hal ini terwujud dalam bentuk sebuah seminar bertajuk Seminar Masterpiece Museum Mpu Purwa yang dilaksanakan pada tanggal 29-30 Mei 2024 dengan mengundang seluruh guru IPS dan sejarah Sekota Malang.
“Harapannya, para guru dapat menyampaikan hasil seminar ini kepada murid-murid mereka, sehingga generasi muda dan kaum terpelajar Kota Malang dapat lebih mengenal sejarah daerahnya,” ujar Kepala Disdikbud Kota Malang Suwarjana di Seminar Masterpiece Museum Mpu Purwa pada Rabu (29/5/2024).
Suwarjana mengaku langkah proaktif ini diperlukan agar generasi mendatang lebih mengenal sejarah Kota Malang yang membuktikan kejayaan wilayah ini pada masa dahulu.
Apalagi di masa yang serba modern ini, minat untuk mempelajari sejarah kejayaan nenek moyang kita mulai menurun.
“Kita perlu meningkatkan upaya untuk mempromosikan Museum Mpu Purwa kepada anak-anak pelajar. Koleksi museum yang berharga masih kurang dikenal oleh anak-anak dan pelajar,” tutur Suwarjana.
Tidak berhenti di guru dan para pelajar, harapannya dengan adanya eksposur untuk Museum Mpu Purwa dari kedua pihak itu bisa lebih luas lagi mengenalkan kebudayaan nenek moyang kepada seluruh masyarakat Kota Malang.
“Jika mayoritas murid diantar jemput orang tua, maka informasi tentang Museum Mpu Purwa di Kota Malang akan lebih mudah tersampaikan. Orang tua akan mengetahui bahwa di Malang terdapat museum ini,” terang Suwarjana.
Suwarjana juga menekankan bahwa museum bukanlah tempat yang ketinggalan jaman dan memalukan.
“Saya tekankan belajarlah budaya, untuk SD, SMP, dan SMA. Tolong sampaikan hasil seminar ini ke masyarakat. Ke museum itu tidak memalukan. Mempelajari sejarah juga tidak memalukan. Banyak pelajar tidak mau belajar budaya dan sejarah itu miris sekali. Ayo ramaikan museum ini. Ini milik kita,” tuturnya. (art/bob)