Kota Malang, blok-a.com – Wabah campak di Kota Malang menunjukkan tren positif setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat melaporkan penurunan drastis jumlah pasien. Dari total 27 kasus terkonfirmasi, kini hanya tersisa satu pasien yang masih menjalani perawatan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Malang, Meifta Eti Winindar, mengonfirmasi situasi wabah sudah terkendali. “Dua minggu lalu tercatat 27 kasus. Berdasarkan pemantauan terbaru, kini hanya tersisa satu pasien. Alhamdulillah situasi sudah terkendali,” ujarnya pada Senin (6/10/2025).
Saat ini satu-satunya pasien yang masih dirawat tersebut kondisinya terus menunjukkan perbaikan. Dinkes memproyeksikan pasien akan segera pulih dalam waktu dekat.
Awal penemuan kasus dimulai dari sembilan pasien yang kemudian bertambah menjadi 27 kasus dengan mayoritas penderita adalah anak-anak. Penting dicatat bahwa dalam dua pekan terakhir tidak ditemukan kasus baru. “Angka 27 merupakan akumulasi total kasus, bukan penambahan baru,” tegas Meifta.
Campak sebagai penyakit menular menyebar melalui percikan liur atau kontak langsung dengan penderita. Kelompok yang paling berisiko adalah mereka yang belum mendapat imunisasi, dengan gejala demam, batuk, ruam kulit, dan kondisi tubuh yang lesu.
Penetapan status positif campak, menurut Meifta, hanya dapat dilakukan setelah melalui konfirmasi hasil uji laboratorium. Meski tren kasus menurun, Dinkes tetap memperkuat langkah pencegahan melalui imunisasi untuk bayi 9 dan 18 bulan, pemantauan pemberian vitamin A, serta sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Kami mengimbau orang tua untuk segera memeriksakan anaknya ke puskesmas jika menunjukkan gejala campak. Jika positif, anak sebaiknya beristirahat di rumah sampai sembuh total untuk mencegah penularan,” pungkas Meifta. (bob)