Kabupaten Malang, blok-a.com – Hujan disertai angin kencang menerjang sebagian wilayah Kabupaten Malang, diantaranya Kecamatan Singosari dan Karangploso, pada Kamis (30/11/2023) sore.
Akibatnya, sejumlah rumah dilaporkan rusak ringan hingga sedang, hal tersebut disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan menyebutkan, hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang mengakibatkan enam rumah rusak ringan dan satu rumah rusak sedang di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso.
“Diketahui hujan lebat di sertai angin terjadi di Ngenep mengakibatkan tujuh rumah mengalami kerusakan di bagian atap,” ujar Sadono kepada Blok-a.com, Kamis (30/11/2023).
Dirincikan, kerusakan terjadi kebanyakan dibagian atap rumah. Seperti yang menimpa rumah Misdi, warga Kecamatan Karangploso. Diketahui atap rumah yang terbuat dari galvalum berterbrangan.
Di tempat lain, rumah milik Pika (32), warga setempat, dilaporkan dinding di lantai dua ambrol menimpa atap rumah tetangga di sebelahnya.
Sedangkan rumah lain milik Sarman (75) dan Samsul (51) serta tiga rumah lain juga terbawa angin. Dari ketujuh lokasi itu, diperkirakan kerugian materiil mencapai ratusan juta.
“Tidak ada korban jiwa maupun luka, kerugian mencapai Rp150 juta,” katanya.
Sementara itu, di Kecamatan Singosari, terdapat empat titik diterpa angin kencang dan mengakibatkan kerusakan sejumlah rumah warga. Yakni di Kelurahan Candirenggo, Desa Dengkol, Gunungrejo, dan Banjararum.
Titik lokasi pertama di Candirenggo, diketahui 10 rumah rusak ringan dan tiga rumah rusak sedang. Di lokasi kedua, Dengkol, tiga rumah rusak ringan. Sementara itu di Gunungrejo, 26 rumah rusak ringan, dan satu rumah rusak berat.
“Yang satu rusak berat sehingga penghuni rumah mengungsi. Di titik lain Desa Banjararum saru tempat usaha rusak ringan,” ujarnya.
Atas bencana tersebut, BPBD Kabupaten Malang melakukan kaji cepat dan mengirim bantuan mendesak ke lokasi kajadian. Termasuk melakukan koordinasi dengan perangkat kecamatan dan melakukan kerja pembersihan material.
“Kebutuhan mendesak seperti sembako, material atap rumah dan terpal,” pungkasnya. (ptu/bob)