Kota Malang, blok-a.com – Jalan Gede, yang terletak dekat dengan SMAS Katolik Santo Albertus Malang atau yang juga dikenal sebagai SMA Dempo Malang, dilaporkan mengalami kerusakan yang cukup serius.
Berdasarkan pengamatan langsung oleh tim Blok-A.com di lapangan, terlihat bahwa ada beberapa lubang yang cukup besar dan dalam.
Sejumlah lubang memiliki diameter sekitar 10 sentimeter dan kedalaman hingga 30 sentimeter. Situasi ini menunjukkan bahwa kondisi jalan tersebut memang memerlukan perhatian dan tindakan segera untuk perbaikan yang diperlukan.
Kerusakan yang cukup signifikan ini bisa menjadi potensi bahaya bagi pengguna jalan dan kendaraan yang melintas di area tersebut.
Terkait dengan adanya lubang-lubang di Jalan Gede Kota Malang tersebut, warga sekitar melaporkan bahwa air hujan yang menimbulkan genangan air berpotensi besar menjadi penyebab kerusakan tersebut.
“Itu kan kondisi jalannya cekung, Mas. Jadi air hujan mengalir dari jalan itu berkumpul di sana. Kayaknya yak arena itu akhirnya aspalnya terkikis dan rusak sampai seperti ini,” terang Agus, petugas parkir yang menunggu wilayah warung sekitar Dempo pada Jumat (8/3/2024).
Agus menyatakan, bahwa air hujan yang menggenang itu memerlukan waktu cukup lama untuk surut. Bahkan, saat volume air cukup banyak yang menggenang, dibutuhkan waktu hingga satu jam untuk surut.
“Tergantung hujannya, kalau deras dan airnya banyak bisa sampai satu jam itu surutnya. Harus hati-hati kalau lewat, karena air menggenangi lubang. Kalau dikira tidak dalam, terus ada yang menerobos saja, nah itu kan bahaya. Ternyata sedalam ini,” katanya.
Saat ditanya tentang kondisi drainase di sekitar wilayah Jalan Gede, ia mengatakan kurang tahu.
“Sepertinya tidak ada atau ada tapi tidak berfungsi. Yang jelas air itu mengalir semua ke sini,” katanya.
Laporan tersebut diteruskan oleh Blok-A.com kepada Kepala Dinas PUPRPKP Kota Malang, Dandung Julhardjanto. Dandung mengatakan akan segera menanggapi laporan tersebut dan memulai perbaikan pada hari Sabtu (9/3/2024).
“Kita akan segera komunikasikan dengan rekan-rekan. Rencananya jalan akan kita tutup besok (hari Sabtu) untuk memulai prosesnya,” terang Dandung.
Ia juga mengatakan bahwa akan melihat kembali masterplan drainase di wilayah tersebut. Hal ini ditujukan agar air hujan bisa menemukan saluran yang benar dan tidak lagi menggenangi jalan sehingga menyebabkan kerusakan serupa di masa depan.
“Ini termasuk akan kita survey juga, lalu nanti akan kita lihat kembali bagaimana masterplan drainase di wilayah tersebut,” ujarnya. (art/bob)