5 Anak Diabetes di Kota Malang Sering Makan Makanan Cepat Saji dan Jarang Olahraga

Ilustrasi pasien anak.(Arsip Mayapada Hospital)
Ilustrasi pasien anak.(Arsip Mayapada Hospital)

Kota Malang, blok-a.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mencatat ada lima anak di rentang usia 7-15 tahun mengidap penyakit diabetes atau kencing manis di Kota Malang, Rabu (7/8/2024)

Temuan kasus diabetes anak di Kota Malang inipun mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Malang.

Sebagai informasi, Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Akan tetapi, pada penderita diabetes, glukosa tersebut tidak dapat digunakan oleh tubuh.

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat membenarkan. Dia saat ditemui awak media, mengimbau agar para orangtua aktif mengawasi anak-anak mereka.

Dan para orangtua disarankan tidak memberikan makanan cepat saji dengan porsi yang berlebih. Hal tersebut agar anak-anak terhindar dari potensi penyakit dalam yang berakibat fatal.

Sejumlah pemberitaan menginformasikan banyak anak kecil menjalani cuci darah yang diperkirakan karena pola makan tidak sehat.

“Kami coba berikan pemahaman kepada orangtua agar tidak memberikan makanan cepat saji,” kata Wahyu, Rabu (7/8/2024).

Wahyu menyarankan orangtua agar masak untuk anak-anak mereka. Makanan yang dimasak di rumah lebih aman dibandingkan makanan cepat saji.

Orangtua juga bisa memilih jenis makanan yang bergizi untuk anak-anak mereka.

Pemkot Malang telah berkolaborasi dengan organisasi masyarakat non profit untuk mensosialisasikan bahaya makanan cepat saji bagi anak-anak. Dan melakukan penanganan dini terhadap gejala yang muncul pada anak.

“Ada penanganan bersama lembaga swadaya masyarakat yang kami koordinasikan. Saya juga minta Dinkes dan Dindik memantau  kenapa terjadi hal tersebut,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinkes Kota Malang Husnul Muarif mengatakan ada lima anak di rentang usia 7-15 tahun mengidap penyakit diabetes di Kota Malang.

Anak-anak tersebut mengidap diabetes diduga karena pola makan yang tidak seimbang.

Berdasarkan hasil analisis, anak-anak yang mengidap diabetes itu memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji, termasuk makanan yang kandungan gulanya tinggi. Anak-anak tersebut juga jarang berolahraga.

“Anak-anak sekarang malas berolahraga, makanannya banyak mengandung gula. Hal seperti ini dapat memicu diabetes,” ujar Husnul.

Sementara, Vivin Agustin, seorang ibu dua anak mengaku kesulitan mengontrol pola makan anak-anaknya. Kedua anaknya lebih suka makan di luar daripada masakan di rumah.

Alhasil, Vivin sering membelikan makanan cepat saji kepada anak-anak mereka, seperti makanan gorengan, makanan yang manis, maupun mie instan.

“Mie instan kuah dan goreng disukai semua. Saya kesulitan mengontrol, jadi kalau makan di rumah itu susah,” terang Vivin.

Vivin juga bercerita kalau anak-anaknya tidak suka makan sayur. Sesekali Vivin memasak makanan jenis cepat saji di rumah agar anak tidak beli di luar.

“Misal saya masak kentang goreng, kan kalau di luar mereka suka makan kentang goreng,” katanya.

Vivin mengaku memiliki kekhawatiran akan penyakit yang dapat menimpa anak-anak mereka.

“Namun tidak banyak upaya yang bisa ia lakukan,” tukasnya. (ags/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?