Kabupaten Malang, blok-a.com – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Kepanjen akan segera berganti status menjadi Universitas Kepanjen. Hal ini sebagai upaya menjawab tantangan perkembangan dunia pendidikan yang kian pesat.
Dalam waktu dekat Surat Keputusan (SK) dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait izin pembukaan fakultas dan prodi baru akan segera di-launching.
Menyambut SK tersebut, STIKes Kepanjen menggelar tasyakuran yang dibalut dengan acara ‘STIKes Kepanjen Bersholawat Ar-Ridwan’ dengan menghadirkan Habib Abdul Qodir Mauladdawilah dan Habib Achmad Jamal, Selasa (23/7/2024) malam.
Dalam kegiatan tasyakuran ini, juga turut hadir Bupati Malang, Jajaran Forkopimda Kabupaten Malang, mitra-mitra rumah sakit hingga dari berbagai perwakilan pelaku pariwisata di Kabupaten Malang.
Ketua STIKes Kepanjen, Tri Nurhudi Sasono mengatakan, tasyakuran ini merupakan bentuk dari permohonan restu atas upgrading status dari yang semula STIKes Kepanjen menuju Universitas Kepanjen.
“Kami lebih mohon doa restu kelembagaan kami, dari Sekolah Tinggi menjadi Universitas Kepanjen. Agar Universitas Kepanjen diberikan keberkahan kebermanfaatan di lingkungan sekitar Kepanjen dan secara umum tentunya Indonesia,” ucap Tri Nurhudi saat ditemui blok-a.com, Selasa (23/7/2024) malam.
Perubahan status tersebut, tentunya akan mengantarkan STIKes Kepanjen ke arah yang lebih baik. Dari yang awalnya hanya ada 4 Program Studi (Prodi) yakni Sarjana Keperawatan, Profesi Ners, Diploma III Keperawatan dan sarjana Administrasi Rumah Sakit.
Kini, Universitas Kepanjen mengusulkan tambahan fakultas dan empat prodi baru. Dirincikan, satu prodi di Fakultas Kesehatan, dua prodi lainnya akan berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
“Kita tambahkan, satu jurusan kesehatan yaitu sarjana Kesehatan Keselamatan Kerja (K3), dan tiga fakultas ekonomi bisnis. Ada Sarjana Bisnis Digital, Sarjana Kewirausahaan dan Sarjana Pariwisata. Sehingga ini yang menjadikan Universitas Kepanjen,” sambungnya.
Penambahan prodi tersebut, kata Tri Nurhudi, diharapkan dapat menjawab tantangan zaman.
Terlebih, menurutnya, Kabupaten Malang memiliki sejumlah potensi yang harus diimbangi dengan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memumpuni. Seperti halnya potensi pariwisata, kewirausahaan hingga dunia perindustrian.
Untuk itu, Universitas Kepanjen diharapkan dapat menyelaraskan potensi yang ada dengan mencetak SDM unggulan.
“Kita tahu, potensi Kabupaten Malang luar biasa khususnya di 33 kecamatan, meliputi bidang pariwisata. Kabupaten Malang sendiri, memilik 378 desa memiliki potensi desa wisata. Ini harapannya kita bisa turut serta mengembangkan kualifikasi SDM secara formal khususnya di dunia pendidikan,” harapnya.
Kolaborasi antara stakeholder terkait juga terus dibangun oleh kampus orange ini. Tri Nurhudi mengaku, pihaknya juga telah menjalin komunikasi dengan Pemerintah Daerah setempat.
Kemudian, juga dengan mitra kerja seperti rumah sakit daerah hingga swasta, bahkan dengan pelaku wisata.
Tak hanya itu, sejumlah fasilitas ruangan hingga dosen pengajar telah dipersiapkan. Setidaknya, ada 20 dosen yang telah disesuaikan dengan keilmuan masing-masing untuk mengisi 4 prodi baru di Universitas Kepanjen nantinya.
“Kami juga telah menambahkan gedung baru. Khususnya, yang gedung Fakultas Ekonomi Bisnis. Kita sudah siapkan lengkap, termasuk laboratorium praktisnya, kemudian ada laboratorium Computer Based Test (CBT), laboratorium Mart, laboratorium K3,” sebutnya.
“Lalu, laboratorium pariwisata yang lebih kita implementasikan praktik kita dengan wisata medis, meeting room dan juga ruang management, kaprodi dan dosen itu ada di gedung baru kita,” sambungnya.
Pergantian status ini tentunya juga mendapat sorotan dan perhatian dari calon peserta didik baru. Hingga kini, sudah ada ratusan mahasiswa baru yang akan bergabung dalam 4 prodi di Universitas Kepanjen.
“Yang banyak dimintai saat ini adalah Prodi K3 dan Digital Marketing, untuk keseluruhan jumlah mahasiswa baru sudah mencapai 120 mahasiswa,” tutup Tri Nurhudi. (ptu/lio)