Demi Wasiat, Ayah di Kota Batu Dimakamkan di Kamar

Demi Wasiat, Ayah di Kota Batu Dimakamkan di Kamar
Demi Wasiat, Ayah di Kota Batu Dimakamkan di Kamar

Kota Batu, blok-a.com – Kibat (78) seorang ayah di Kota Batu dikubur oleh anaknya, Didik Wijoyo (39) di dalam kamar rumahnya.

Rumahnya berada di Dusun Cembo, Desa Giripurno, Kota Batu. Didik tega mengubur ayahnya di dalam kamar karena ingin memenuhi surat wasiat ayahnya yang meninggal dunia 27 Maret 2024 lalu.

Jenazah ayah tersebut yang dikubur dalam kamar terbongkar setelah anak perempuannya yang tinggal di Dusun Beru Kota Batu menengok ke rumah Kibat. Setelahnya anak perempuannya itu menanyakan ke Didik dimana keberadaan ayahnya.

Didik pun menjawab ke saudara kandung perempuannya itu bahwa ayahnya, Kibat sedang berobat. Setelah itu, anak perempuan Kibat tidak menaruh curiga dan pulang.

Saat pulang, Didik berpikir dan risau. Dia takut akan kebohongannya itu. Akhirnya Didik melapor ke tetangganya. Setelah itu ramailah dan akhirnya tetangganya melapor ke Kasun hingga ke Kades Giripurno

“Terus keluarga dari Beru pulang, mungkin kemudian si Didik ini mikir, takut kenapa-kenapa, ngomonglah ke tetangganya terus dimarahi, tetangganya melapor ke Bu Kasun terus laporan ke saya, saya langsung koordinasi dengan Muspika,” kata Kepala Desa Giripurno, Suntoro kepada awak media , Selasa (2/4/2024 ) .

Diungkapkan Suntono, mengetahui hal ini dirinya
langsung melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian serta PMI untuk segera berkoordinasi melakukan pemindahan.

“Berdasarkan pengakuan Didik, ayahnya meninggal sejak Rabu, 27 Maret 2024 kemarin. Ia meninggal karena sakit stroke,” ungkapnya .

Saat didesak itulah Didik akhirnya mengakui bahwa ayahnya sudah meninggal lima hari lalu. Bahkan Didik, mengaku kalau sang ayah berwasiat untuk dimakamkan di dalam kamar saja jika tidak ada biaya dan merepotkan warga.

“Dan setelah dimakamkan ala kadarnya, baru 5 hari terungkap,” imbuhnya.

Setelah berkata jujur, petugas PMI dan Kepolisian akhirnya datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

“Betul, jenazahnya dievakuasi, kalau keterangan aparat tidak ada unsur kriminalitas di kejadian itu,” terang Kepala Desa Giripurno Suntoro.

Sekitar pukul 14.30 Wib , Minggu (31/3/2024), pihak kepolisian, PMI dan warga setempat mengevakuasi jasad Kibat.

Saat proses evakuasi dengan penggalian bau menyengat mulai tercium. Proses evakuasi cukup sulit karena bau yang menyengat.

“Petugas menyiapkan bubuk kopi untuk mengurangi bau yang menyengat. Beberapa saat kemudian mayat Kibat berhasil dipindahkan ke pemakaman umum desa. ” pungkasnya. (ags/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?