Hebat! Paduan Suara Universitas Brawijaya Sabet Juara Kompetisi Internasional di Malaysia

Paduan Suara UB berhasil berprestasi di Malaysia (foto : Dok. Pribadi PSM UB)
Paduan Suara UB berhasil berprestasi di Malaysia (foto : Dok. Pribadi PSM UB)

 

Kota Malang, Blok-a.com – Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Brawijaya (UB) kembali mengukir prestasi di kancah Internasional. Mereka bergelut di Malaysian Choral Eisteddfod International Choir Festival 2023 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur Performing Arts dan Menara Ken TTDI, Kuala Lumpur, Malaysia.

Mereka menyabet Winner of Grand Prix Malaysian Choral Eisteddfod International Choir Festival 2023, Winner of Mixed Youth Category, Winner of Mixed Voice Category dan Winner of Folklore Category.

Paduan suara mahasiswa Universitas Brawijaya ini dipimpin oleh Diva Fatiha sebagai Ketua Umum sekaligus Penyanyi dalam tim kompetisi ini. Diva dan kawan-kawan berhasil membawa pulang prestasi membanggakan untuk UB. Prestasi ini pun merupakan trend baik setelah vakum selama pandemi Covid-19.

“Kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam kompetisi ini dan membuktikan bahwa PSM UB memiliki potensi yang luar biasa di dunia paduan suara internasional,” ujar Diva, pada (27/11/2023).

Prestasi ini pun tidak dapat digapai dengan mudah. Pasalnya, mereka sudah layihan begitu keras berbulan-bulan lalu. Menurut Diva, mereka telah terbentuk sejak bulan Mei 2023 lalu. Kemudian, langsung menjalani proses intensif latihan dari bulan Juni hingga Oktober 2023. Latihan dilakukan secara rutin 2 hingga 4 kalin dalam seminggu. Mereka bahkan memanggil pelatih khusus untuk membimbing.

“Kami ingin kembali berprestasi di tingkat internasional setelah vakum beberapa tahun. Kami percaya bahwa kompetisi ini dapat menjadi batu loncatan kami menuju prestasi yang lebih tinggi, terutama dengan peluang untuk menjadi peserta di ajang Asia Choral Grand Prix pada tahun 2024.” ujar Diva.

Dalam kompetisi ini, PSM UB membawakan sejumlah lagu yang dipilih dengan cerman, seperti “Lux Aeterna” karya Ily Matthew dan “Jubilate Deo” karya Pietro Ferrario untuk kategori Mixed Youth Choir, “Ergebung” karya Hugo Wolf dan “Gloria Patri” karya Budi Susanto Yohanes untuk kategori Mixed Choir, serta “Karimatanu Kuicha” karya Matsushita dan “Benggong” dalam aransemen oleh Steven untuk kategori Folklore.

“Alasan memilih lagu-lagu tersebut karena tingkat kesulitan lagunya yang dirasa kompetitif untuk bisa dibawakan di kompetisi internasional,” ungkap Diva.

Setelah keberhasilan tersebut, kini mereka tengah bersiap-siap untuk mengukir prestasi baru di kancah internasional. Mereka akan berkompetisi kembali di Asian Choral Grand Prix melawan 3 kompetitor lainnya dari Malaysian Choral Eisteddfod International Choir Festival 2023. (mg2/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?