Kota Malang, blok-a.com – Polresta Malang Kota terus mempertegas larangan penggunaan sound horeg pada perayaan Agustusan atau Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia tahun 2024 ini. Keputusan ini diambil untuk menghindari keresahan masyarakat akibat suara yang terlalu bising, yang sering kali mengganggu kesehatan pendengaran dan merusak bangunan.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, menegaskan bahwa larangan ini akan diterapkan secara ketat.
“Secara tegas kami sampaikan bahwa sound horeg dilarang digunakan, dan jika melanggar akan kami tindak tegas. Tidak perlu ada surat edaran larangan, cukup dengan edukasi dan sosialisasi secara humanis,” kata Buher.
Meskipun demikian, kebijakan ini memicu berbagai tanggapan dari masyarakat. Vicky, seorang warga asli Jombang yang sering berkunjung ke Malang, menyatakan ketidaksetujuannya terhadap larangan tersebut.
“Saya orang Jombang sering ke Malang untuk mencari hal tersebut. Kalau memang dilarang dan tidak disetujui, ya ini kan orang sendiri yang menanggapinya (mengadakannya). Alasannya biasanya karena warga terganggu, padahal yang menanggapinya (mengadakan) juga warga setempat,” ungkap Vicky.
Sebaliknya, Dian, seorang warga Kabupaten Malang, mendukung kebijakan larangan sound horeg.
“Kalau saya lebih setuju sound horeg itu memang ditiadakan. Karena dengan adanya sound horeg itu kan mengurangi kreativitas warga. Jadi penonton itu hanya fokus pada sound-nya saja,” terang Dian.
Dian juga menyebutkan dampak negatif lain dari penggunaan sound horeg yang menimpa saudaranya yang sedang mengandung. Janinnya yang berusia 8 bulan kandungan harus gugur.
“Kemarin saudara saya itu nonton di desa Arjosari, mengandung usia 8 bulan, setelah pulang dari sana diperiksa ke bidan denyut jantung (janinnya) sudah tidak ada. Itu dampak efek sampingnya juga seperti itu,” cerita Dian.
Lebih lanjut, Dian mengkritik biaya yang tinggi untuk penggunaan sound horeg. “Biaya tarikan yang ditarik panitia ke warga itu juga besar. Jadi saya lebih setuju sound horeg itu dikurangi, kapasitasnya mungkin bisa pakai pickup. Kembali lagi ke jaman dulu kan juga kreativitas lebih nampak,” ujarnya.