Kabupaten Malang, blok-a.com – Bupati Malang H.M. Sanusi, bersama sang istri yang juga Ketua TP PKK dan Dekranasda Kabupaten Malang, Hj. Anis Zaida Sanusi, menghadiri Peringatan Hari Batik Nasional 2025 di Pantai Balekambang, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Jumat (4/10/2025) sore.
Acara yang digelar Paguyuban Pengrajin Batik Hasta Padma Kabupaten Malang itu mengusung tema “Merajut Kebersamaan, Menoreh Warisan” dan diikuti sekitar 70 seniman batik.
Abah Sanusi bersama istrinya berkesempatan mewarnai batik motif Garudeya, batik khas Kabupaten Malang yang terinspirasi relief di Candi Kidal.
“Syukur alhamdulillah kita dapat bersama-sama memperingati Hari Batik Nasional dalam suasana penuh semangat dan kebanggaan terhadap warisan budaya bangsa. Batik bukan sekadar kain, tetapi identitas bangsa yang diwariskan lintas generasi,” ujar Sanusi.
Menurutnya, Kabupaten Malang memiliki potensi besar dalam seni batik. Motif Garudeya disebutnya patut dijaga karena mengandung nilai sejarah hingga inspirasi lahirnya lambang negara Indonesia.
“Dalam melestarikan batik, kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Dibutuhkan kebersamaan, kolaborasi, dan sinergi antar pengrajin, komunitas budaya, pelaku usaha, pemerintah, hingga masyarakat luas. Pertahankan kualitas batik tulis Malang, jangan tergoda pasar instan,” pesannya.
Sanusi menegaskan, batik tulis memiliki nilai seni, filosofi, dan keunikan yang tak bisa tergantikan cetakan mesin. Ia mendorong pengrajin untuk menggali kearifan lokal, seperti motif alam pegunungan, agraris, maupun ikon wisata Kabupaten Malang.
Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi digital agar batik Malang bisa menembus pasar nasional bahkan internasional.
“Gunakan media sosial, marketplace, hingga pameran virtual untuk memperluas jangkauan. Sinergikan batik dengan pariwisata. Wisatawan yang datang ke Balekambang bukan hanya menikmati alam, tetapi juga bisa membawa pulang batik khas Kabupaten Malang,” tambahnya.
Sanusi memberikan apresiasi kepada Paguyuban Hasta Padma atas inisiatifnya menggelar acara yang sekaligus menjadi ajang silaturahmi antar perajin.
“Melestarikan batik bukan hanya menjaga tradisi, tetapi juga memperkuat jati diri bangsa dan mendukung kemajuan daerah. Dengan semangat kebersamaan, mari menorehkan warisan abadi untuk Kabupaten Malang tercinta,” pungkasnya. (yog/lio)