Kebakaran Pasar Comboran Turut Hanguskan Kios Milik Kakak Ipar Munir

Leli Puji Lestari, kakak ipar Munir Said Thalib yang turut menjadi korban kebakaran Pasar Comboran Kota Malang.(blok-a.com/Yogga Ardiawan)
Leli Puji Lestari, kakak ipar Munir Said Thalib yang turut menjadi korban kebakaran Pasar Comboran Kota Malang.(blok-a.com/Yogga Ardiawan)

Kota Malang, blok-a.com – Korban kebakaran hebat yang melanda Pasar Baru Barat atau Pasar Comboran, Jumat (13/9/2024) petang, terus berdatangan ke posko pendataan.

Salah satunya, seorang wanita yang mengaku sebagai kakak ipar dari almarhum aktivis HAM Munir Said Thalib, Leli Puji Lestari (63).

Dalam insiden tersebut, empat kios pakaian milik Leli yang berada di lantai tiga pasar hangus tak tersisa dilalap si jago merah.

“Kerugian Rp 50 juta ya lebih. Semua hangus tak tersisa. Ini baru saja pendataan di posko,” ujar Leli, Sabtu (14/9/2024).

Leli menjelaskan, ia telah berjualan di Pasar Comboran selama lebih dari 20 tahun.

Kios pakaian yang terbakar merupakan satu-satunya sumber penghasilan bagi dirinya dan keluarganya.

“Ini satu-satunya mata pencaharian saya. Tapi sudah ludes terbakar semua, tidak ada pemasukan lagi. Suami saya sudah tidak ada, anak 9 dan cucu 12,” jelasnya.

Meski demikian, Leli mengaku pasrah dengan situasi yang terjadi dan tidak berharap banyak dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.

Sementara itu, Pemkot Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) terus melakukan pendataan pedagang yang terdampak kebakaran.

Hingga Sabtu siang, sekitar 71 pedagang sudah terdata, namun jumlah ini masih dapat bertambah.

“Terparah berada di lantai dua. Hingga siang ini, dari 389 kios yang ada (aktif), data yang sudah masuk 71 pedagang yang terdampak,” ungkap Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi.

Secara keseluruhan, Pasar Comboran memiliki 1.256 kios yang tersebar di lantai dasar, lantai dua, dan lantai tiga.

Eko mengatakan, kebakaran juga merusak sejumlah kendaraan di area parkir lantai tiga. Dari 13 mobil yang terdampak, 10 di antaranya terbakar hingga hanya menyisakan rangka, sementara dua mobil berhasil dievakuasi.

Kepala Operasional UPT Pemadam Kebakaran Kota Malang, Anang Yuwono, sebelumnya menjelaskan bahwa kebakaran diduga bermula dari lapak pedagang pakaian dan sepatu di lantai dua.

Api cepat menyebar ke lantai tiga akibat tiupan angin yang kencang hingga dan menghanguskan sekitar 85 persen bangunan pasar.

“Titik api awal dari lantai dua. Tapi nggak langsung turun ke bawah, melainkan ke atas karena hembusan angin begitu cepat,” ujar Anang Yuwono.(mg1/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?