Kota Malang, blok-a.com – Isu begal kembali berhembus di Kota Malang tepatnya di wilayah Sawojajar. Kali ini kabar tersebut santer dikabarkan pada Minggu (19/5/2024), dini hari kemarin.
Menanggapi adanya peristiwa tersebut, anggota Polsek Kedungkandang yang menerima informasi kericuhan tersebut bergegas untuk mengambil tindakan.
Namun setelah dilakukan penyelidikan di TKP isu terjadinya aksi begal di daerah Sawojajar, Kota Malang tersebut, namun terbukti tidak ada peristiwa tersebut alias hoaks.
Kapolsekta Kedungkandang AKP Efendy Wibowo menyampaikan bahwa pengeroyokan yang terjadi di wilayah Sawojajar dan sempat ramai di sosial media tersebut ternyata terjadi karena adanya kesalahpahaman antar beberapa pemuda.
Peristiwa ini berawal sekitar pukul 02.15, dua orang pemuda bernama Anjas dan rekannya berinisial R melintas di depan Superindo Sawojajar dan bertemu dengan lima pemuda dan terjadi kesalahpahaman.
“Jadi awal mulanya Anjas bersama temannya pulang dari nonton kesenian bantengan kemudian berjalan di wilayah Sawojajar 2 depan ruko WOW dan berpapasan dengan sepeda motor yang dikendarai oleh Satrio Utomo warga Desa Harcokuncaran Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang dan posisinya saat itu Satrio bersama 4 rekannya melawan arus,” kata AKP Effendy, Senin (20/5/2024).
Masih kata AKP Effendy, kedua pemuda itu merasa kaget dan Anjas mencoba untuk menegur dengan cara memepet.
“Anjas mengingatkan kalau tidak boleh lawan harus, bukanya terimakasih, Satrio bersama 4 rekannya ini malah memaki dan menendang motor Anjas sampai Anjas terjatuh dari motornya,” bebernya.
Tak terima dengan perlakuan itu kemudian rekan Anjas yang betinisial R mengejar Satrio dan 4 rekannya. Hingga terjadi aksi kejaran kejaran motor dan Anjas langsung spontan meneriaki Satrio sebagai begal.
Sontak, sejumlah warga lain yang tengah ngopi di daerah tersebut langsung keluar dan menghadangnya didepan Kantor Kelurahan Sawojajar, hingga terjadi aksi pengeroyokan di depan gapura Sawojajar Gang 17 selatan Kantor Kelurahan Sawojajar, Kota Malang.
“Sekitar 02.35, Babinsa mengamankan pemuda yang dikeroyok dan menghubungi Polsek Kedungkandang. Dan sekitar pukul 03.05, Satrio bersama 4 rekannya berhasil diamankan oleh petugas kepolisian dari amukan masa yang semakin brutal,” imbuh Efendy.
Atas kejadian tersebut kemudian anggota membawa seluruh saksi dan korban serta orang tua mereka ke Polsek Kedungkandang untuk dimintai keterangan.
“Semua pihak yang terlibat kami ajak ke Polsek Kedungkandang untuk melakukan diskusi dan mereka sepakat untuk berdamai dan semua pihak tidak saling menuntut serta saling menyadari kesalahan yang dibuat oleh masing-masing,” terang AKP Effendy.
Atas kejadian ini, polisi meminta kepada warga masyarakat agar tidak terprovokasi.
“Jadi informasi begal itu hoaks, yang ada hanya karena keributan karena kesalahpahaman,” tegas AKP Effendy.
Kapolsek Kedungkandang juga menghimbau kepada masyarakat apabila masyarakat Kota Malang mengalami ataupun menghadapi situasi yang membutuhkan kehadiran Polisi dengan segera maka dapat menghubungi layanan 110.
“Segera telpun call center kami, maka kami akan segera datang,” tutup Kapolsek Kedungkandang. (ags/bob)