Tangis Pedagang Pasar Comboran Kota Malang Usai 3 Kiosnya Ludes Terbakar

Rahmawati menangisi kiosnya di Pasar Comboran yang ludes terbakar.
Rahmawati menangisi kiosnya di Pasar Comboran yang ludes terbakar.

Kota Malang, blok-a.com – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan dan Perdagangan (Diskopindag) telah membuka posko untuk memudahkan pendataan para pedagang yang terdampak kebakaran Pasar Comboran.

Sabtu (14/9/2024) siang, sejumlah pedagang pun terlihat berbondong-bondong mendatangi posko.

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, menyatakan bahwa para pedagang yang terdampak harus terlebih dahulu didata oleh petugas di posko sebelum diizinkan melihat kondisi kios mereka yang terbakar.

“Mereka yang sudah terdata, lalu bersama petugas yang mendampingi mengantar para pedagang untuk melihat kiosnya yang terbakar di area lantai 2,” ujar Eko.

Eko menambahkan bahwa pasca kebakaran, pihaknya telah melakukan langkah-langkah sterilisasi area pasar. Guna menjaga keamanan dan mencegah masuknya pihak yang tidak berkepentingan.

“Upaya yang kami lakukan pasca kebakaran adalah, mensterilkan TKP demi keamanan. Dan memberikan waktu kepada pedagang untuk melihat di lantai 1 dan 2. Untuk orang luar dilarang masuk,” tuturnya.

Tangis Pedagang Pecah

Salah satu pedagang yang terdampak, Rahmawati (48), tak kuasa menahan air mata ketika melihat tiga kios miliknya di lantai 2 yang ludes terbakar. Dia mengaku sangat terpukul setelah mengetahui kabar kebakaran tersebut.

Dia berharap pemerintah segera memberikan solusi. Baik berupa relokasi atau perbaikan Pasar Comboran.

“Kalau gak bisa kerja gimana. Jadi saya harap secepatnya bisa bekerja lagi agar ada penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya di posko pendataan pedagang terdampak, Sabtu (14/9/2024).

Rahmawati mengaku memiliki 3 kios di Pasar Comboran yang menjual pakaian dan barang pecah belah.

“Saya sudah 16 tahun berjualan di sini. Sekarang habis semua, gak tersisa apa apa,” ucapnya dengan menyeka air mata.

Ia memperkirakan total kerugian yang dialaminya mencapai sekitar Rp 15 juta, yang baginya merupakan angka yang sangat berarti untuk melanjutkan hidup.

“Mungkin kerugian sekitar Rp15 juta, tapi bagi saya ini besar, meski teman-teman pedagang lain ada yang lebih dari itu,” bebernya.

Dengan lebih dari 70 pedagang yang aktif di pasar tersebut, Rahmawati berharap proses pemulihan bisa segera dilakukan agar mereka dapat kembali berjualan.

“Harapannya, bisa segera berjualan lagi,” pungkasnya.(ags/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?
Exit mobile version