Sedang Viral, Muncul Isu Mantan Asisten Stafsus Presiden Jokowi Bermain Rekom Pilkada Blitar 2024

Ilustrasi Pilkada 2024.(ICW/detikcom)
Ilustrasi Pilkada 2024.(ICW/detikcom)

Blitar, blok-a.com – Akhir-akhir ini, nama YN, mantan asisten Staf Khusus (Stafsus) Presiden Jokowi, menjadi trending topik di media sosial (medsos) X. Hal itu lantaran perilaku atau komentar-komentar YN dinilai arogan oleh warganet.

Terlebih, YN sempat membeberkan gaji fantastis sebagai asisten Stafsus Presiden hingga membuat warganet geram.

Selain viral di medsos, muncul isu YN juga diduga bermain rekomendasi calon Bupati Blitar, dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Blitar 2024.

Dugaan tersebut mencuat, berdasarkan informasi dari salah satu sumber yang dekat dengan petinggi Partai Gerindra.

Menurut sumber tersebut, YN merupakan pihak yang menghubungkan salah satu calon Bupati Blitar pada Pilkada 2024, agar bisa mendapatkan rekomendasi dari Partai Gerindra. Padahal YN diketahui hanya mantan asisten Stafsus Presiden Jokowi.

“Jadi dia hanya mantan asisten stafsus, bukan stafsus Jokowi lho ya. Diduga kuat, YN memanfaatkan posisi itu untuk melobi Partai Gerindra, agar bisa mendapatkan rekom salah satu cabup di Blitar,” kata sumber tersebut kepada wartawan, Senin (09/09/2024).

Terungkap bahwa YN ternyata merupakan istri dari salah satu orang terdekat bakal calon Bupati Blitar. Yaitu seorang gus dari pondok pesantren yang selama ini menyatakan dukungannya.

Ditegaskannya, Partai Gerindra sempat tertipu hingga akhirnya bersedia mengeluarkan rekomendasi untuk salah satu bacabup Blitar yang dibawa YN tersebut.

“Kabar ini bahkan sudah sampai ke kalangan DPR di Senayan, jadi pembahasan ramai,” tegasnya.

Bahkan turunnya rekomendasi Partai Gerindra kepada salah satu calon Bupati Blitar tersebut, yang juga diduga menyebabkan perpecahan di internal Partai Gerindra Kabupaten Blitar.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Blitar, Sugianto mangaku, bahwa dirinya belum mendengar jika rekomendasi partainya diduga dimainkan oleh mantan asisten stafsus Jokowi.

“Kami belum dengar, karena terkait rekomendasi adalah kewenangan penuh DPP. Jadi kami pengurus di daerah sama sekali tidak tahu,” kata Sugianto.

Sugik panggilan akrab Sugianto menegaskan, selama proses rekomendasi, pihak DPC Partai Gerindra Kabupaten Blitar hanya sebatas mengusulkan nama-nama yang memiliki potensi.

“Sifatnya hanya mengusulkan nama-nama saja, ada sekitar 6 sampai 7 nama yang kami usalkan, dan keputusan sepenuhnya ada di DPP. Termasuk mengusulkan kader Gerindra, sesuai dengan keputusan Rapimnas untuk mengutamakan kader sendiri,” tegasnya.

Sugik juga membantah jika Partai Gerindra Kabupaten Blitar pecah akibat turunnya rekomendasi kepada salah cabup Blitar, yang diatur oleh YN dengan mengaku asisten stafsus Jokowi tersebut.

“Kalau soal itu sebenarnya tidak ada perpecahan partai, hanya perbedaan pendapat saja. Karena DPC Partai Gerindra Kabupaten Blitar, patuh terhadap keputusan DPP partai,” pungkas Sugik.

Belakangan diketahui YN mantan asisten Stafsus Presiden Jokowi tersebut, merupakan istri dari Adib Muhammad Syarif atau dikenal dengan nama Gus Sakti Syarif, putra dari ulama Thariqah, Pengasuh Pondok Pesantren PETA Tulungagung.

Drama Kasus Mantan Stafus Presiden

Kontroversi YN berawal dari dirinya yang merasa tersindir dan tersinggung dengan cuitan akun @luffydcahyo di media sosial X. Padahal akun tersebut tidak menyebutkan namanya secara terang-terangan.

“Adek kelas gue berhasil fitnah pekerjaan saya secara ugal-ugalanan. Saya telat nimbrung. Saya tahu perkara ini karena dicolek temen-teman analis. Risih sama twit awur-awurannya. Sudah salah nulis gelar jurusan. Eh salah pula gosipin kerjaan orang! Gue heran lo ada masalah apa?!,” tulis YN mengomentari cuitan yang dibuat @luffydcahyo.

YN juga memasang story di Instagramnya (@yasmin.ynh), tangkapan layar akun milik luffydcahyo dengan caption, “Laporin bareskrim ga yah, udah pernah sih menjarain org kasian bgt tapia bis gtu nasib2 mereka yg kena opsus.”

Cuitan balasan tersebut kemudian banyak mendapat respons dari warganet. YN malah merespons hal itu dengan membanggakan pekerjaannya. Bahkan membuka ke publik besaran gaji yang diterimanya.

Warganet semakin geram akan sikap arogan YN dan menilai pemerintah telah menghamburkan uang untuk menggaji seorang asisten Stafsus Presiden.

Tak lama setelah itu, akun YN pun hilang. YN akhirnya menyampaikan permintaan maafnya kepada publik dan kepada Sekretariat Kabinet dan mengaku sudah mundur sejak 2023. (jar/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?