Kota Batu, blok-a.com – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu mencatat tingkat okupansi hotel di momen libur Lebaran Idulfitri 1445 Hijriah/2024 berada pada kisaran 60 persen.
Hal ini tercatat mengalami penurunan jika dibandingkan libur Lebaran tahun sebelumnya yang mencapai 80 persen.
“Tingkat okupansi hotel di Kota Batu masih 50-60 persen. Dibanding tahun lalu, okupansi menurun,” kata Ketua PHRI Kota Batu Sujud Hariadi.
Pihaknya memperkirakan, tingkat okupansi hotel yang saat ini berada di kisaran 50-60 persen tersebut disebabkan masyarakat masih beraktivitas bersama keluarga di kampung halaman. Sehingga, ada penundaan untuk aktivitas wisata.
Ia berharap di sisa libur Lebaran, 13-15 April 2024 aktivitas wisata mulai menggeliat kembali. Sehingga berpengaruh pada peningkatan okupansi hotel.
Terlebih, sesuai catatan Kemenhub, pergerakan masyarakat dari wilayah Jakarta terpantau sangat tinggi pada masa arus mudik Lebaran 2024.
“Harapannya memang orang masih menahan diri untuk berwisata pada Sabtu-Minggu ini. Karena, arus kendaraan dari Jawa Barat cukup tinggi, tapi kenapa okupansi hotel dan rekreasi cukup rendah,” katanya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, tingkat okupansi hotel di Kota Batu pada masa libur Lebaran 2024, ini juga tercatat lebih rendah dibandingkan pada masa libur akhir tahun 2023 yang mencapai 90 persen.
“Desember 2023 itu bagus, sampai 90 persen okupansi hotel. Itu tinggi,” katanya.
Untuk diketahui, Kota Batu merupakan salah satu destinasi tujuan wisata di wilayah Jawa Timur pada masa libur Lebaran 2024.
Tahun ini, ditargetkan jumlah kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 12 juta.
Kementerian Perhubungan menyatakan terdapat tren kenaikan perjalanan mudik pada musim Lebaran 2024 sebesar 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang sebanyak 193 juta orang dibandingkan periode yang sama pada 2023.(lio)