Cara Mahasiswa Perantauan di Malang Agar Tak Rindu Kampung Halaman saat Lebaran

Kota Malang, blok-a.com – Merayakan hari raya Idul Fitri atau Lebaran menjadi hal yang dirindu setiap tahunnya.

Sebab,hari raya Idul Fitri atau Lebaran ini dijadikan sebagai hari untuk saling silahturahmi, berbagai kebaikan, saling memaafkan dan berkumpul bersama keluarga.

Biasanya saat Lebaran ini akan digelar open house. Open house ialah acara berkumpul bersama di satu tempat dan bercengkrama saling memaafkan dan makan bersama.

Ikatan Pelajar Mahasiswa Kotawaringin Timur (IPMK) di Malang pun tak ketinggalan menggelar open house di Lebaran kali ini.

IPMK Malang mengadakan acara open house di asrama putra Kotim dan mengundang seluruh mahasiswa Kotim yang tidak pulang kampung saat lebaran.

Yohanes Sucianto yang merupakan ketua panitia pelaksana dalam acara tersebut menyampaikan, tujuan acara ini agar mempererat hubungan mahasiswa Kotim.

“Kegiatan ini lebih ke arah silahturahmi, mengumpulkan teman-teman yang dari kotim untuk bisa hari raya bersama di asrama putra Kotim,” ucap Yohanes Sucianto,ketua panitia pelaksana, (10/0424).

Mengumpulkan mahasiswa Kotim yang Malang Raya saat hari raya Idul Fitri menjadi salah satu kegiatan yang sering dilakukan dalam upaya memfasilitasi suasana lebaran seperti di Kotim.

Jadi jika rindu suasana Lebaran di Kotim, mahasiswa tak perlu pulang dengan biaya yang banyak. Cukup kumpul saat open house sesama mahasiswa Kotim dan maskaan Kotim mampu mengobati rindu itu.

“Kami ngundang semua mahasiswa Kotim yang masih di Malang, yang saat lebaran gak balik ke Kotim, kami juga lebih ke arah menciptakan suasana lebaran seperti didaerah sendiri, salah satu nya seperti mengunakan bahasa daerah,” ujar Yohanes Sucianto (10/04/2024).

Organisasi yang berbasis kedaerahan memiliki rasa kekeluargaan dan solidaritas yang tinggi, di saat lebaran IPMK – MALANG mengajak semua mahasiswa pelajar Kotim untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri tanpa melihat latar belakang agama.

“Mau agama apapun selagi mahasiswa pelajar dari Kotawaringin Timur, kami terima seperti keluarga kami sendiri, Kami ajak semua nya tanpa terkecuali, intinya dari kotim” Tutupnya.

Penulis: Yuki Setiawan (mahasiswa PKL Unitri)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?