Kabupaten Malang, blok-a.com – Satreskrim Polres Malang terus dalami perkara dugaan perampokan disertai pembunuhan menimpa ibu rumah tangga asal Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Perlu diketahui, seorang ibu bernama Sunik (48) diduga menjadi korban perampokan disertai pembunuhan di rumahnya di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang pada Selasa (16/7/2024) sore. Jasad korban ditemukan tak bernyawa dan bersimbah darah di dalam kamar oleh suaminya, Juwanto.
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat menerangkan, hingga saat ini setidaknya ada sebanyak 11 saksi yang diperiksa atas kematian Sunik (48). Saksi tersebut diantaranya yakni keluarga, tetangga hingga majikan korban.
“Saksi nambah menjadi 11 yang telah kami periksa. Ada dari keluarga, tetangga, majikan dan lain seterusnya,” ujar Gandha saat dikonfirmasi Blok-a.com, Kamis (18/7/2024).
Hingga saat ini pihak kepolisian masih belum dapat memastikan penyebab kematian ibu rumah tangga tersebut. Pihaknya masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan oleh rumah sakit saiful anwar (RSSA) Kota Malang.
“Yang jelas kepalanya (luka). Untuk hasil otopsinya belum keluar,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Sunik (48) ditemukan posisi seperti seseorang yang tengah tertidur. Awalnya, ia ditemukan oleh suaminya saat pulang dari bekerja.
Korban ditemukan berselimut kala itu, suami yang baru saja pulang kerja mencoba membangunkan dengan menggoyang-goyangkan tubuh korban.
Tak mendapat respon mauapun jawaban, sang suami kemudian membuak selimut dan sontak kaget melihat darah yang berceceran di kasur kamarnya.
Suami sontak kaget dan meminta pertolongan ke tetangga sekitar. Peristiwa misterius tersebut kemudian di laporkan ke pihak kepolisian setempat.
Tak lama kemudian, pihak Polsek Pakis bersama Tim Inafis dan Satreskrim Polres Malang mendatangi lokasi kejadian dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Selanjutnya, proses penyelidikam dimulai dengan memeriksa 6 orang saksi, diantaranya tetangga korban, keluarga, korban, dan majikan dari korban juga.
“Apakah ini perampokan disertai pembunuhan, yang jelas kami mohon doa mudah-mudahan perkara ini dapat kita ungkap secara cepat dan benar,” kata Gandha pada Selasa (16/7) lalu. (ptu/bob)