Skema Dua Arah Jalan Buring Dinilai Efektif Kurangi Volume Kendaraan di Jalan BS Riadi dan Kayutangan

Rekayasa lalu lintas dua arah di Jalan Buring Kota Malang (blok-a/Andik Agus)
Rekayasa lalu lintas dua arah di Jalan Buring Kota Malang (blok-a/Andik Agus)

Kota Malang, blok-a.com – Penataan rekayasa lalu lintas dengan menerapkan skema dua arah di Jalan Buring, Kecamatan Klojen diklaim berhasil mengurangi kepadatan di sekitar wilayah Jalan BS Riadi dan Jalan Basuki Rahmat atau Kayutangan Heritage.

Diketahui, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang menerapkan rekayasa lalu lintas dengan skema dua arah di Jalan Buring dimulai hari Senin (2/9/2024) lalu.

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan berkat rekayasa lalu lintas sekma dua arah ini, kepadatan volume kendaraan di Jalan Basuki Rahmat atau Kayutangan Heritage bisa berkurang. Sebab, pengendara yang ingin menuju Jalan Ijen tidak perlu memutar melewati Jalan Basuki Rahmat atau Kayutangan terlebih dulu, namun bisa langsung menuju Jalan Buring.

“Dari pantauan kami secara sepintas di lapangan, perbandingannya yang melintas dari Jalan BS Riadi ke Buring itu sekitar 20 persen. Dan dari Bromo ke kanan itu 80 persen,” kata Widjaja.

Dikatakan dalam perhitungan tersebut, maka kepadatan volume kendaraan di Jalan BS Riadi berkurang 20 persen dari sebelumnya.

“Itu sudah mengurangi beban kepadatan kendaraan dan itu bermanfaat,” lanjutnya.

Kini, skema dua arah tersebut akan dievaluasi kembali. Pria yang akrab dipanggil Jaya ini menerangkan bahwa lebar jalan dari arah Jalan BS Riadi menuju Jalan Buring akan dipersempit lagi, menyesuaikan volume kendaraan yang melintas.

“Pemisahan barrier itu kan sebelumnya 50 persen. Sekarang kita sesuaikan dengan volumenya, yang mana tingkat volume kendaraan dari arah Bromo kita perlebar sedikit dengan menghitung manuver kendaraannya,” ungkapnya.

Tak hanya itu, menjelang libur panjang yang sebentar lagi akan terjadi. Pihaknya akan memfokuskan dan mempertajam evaluasi. Guna untuk memprediksi ruas jalan sesuai dengan tingkat volume kendaraan pada saat musim libur panjang.

“Akan kita lebih pertajam lagi secara signifikan berkaitan dengan libur panjang besok. Bagaimana perhitungannya mampu menampung atau tidak perlu kita evaluasi lagi,” pungkasnya. (mg1/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?