Kota Malang, blok-a.com – Kebakaran melanda rumah di kawasan padat penduduk, tepatnya di Jalan S. Supriyadi Gang 9, Sukun, Kota Malang, sekitar pukul 11.00 WIB, Sabtu (4/11/2023).
Kebakaran ini menghanguskan ruang dapur milik ibu Nurul Hayati (58) dan rumah milik Baidowi (55).
Anggota Linmas Kelurahan Sukun, Solikin (56) mengatakan bahwa awalnya ada seorang warga yang hendak mengantar makanan ke rumah Baidowi dan melihat kompor di dapur ibu Nurul Hayati masih dalam keadaan menyala.
Kebetulan, dapur rumah Ibu Nurul memang berdempetan dengan rumah Baidowi.
“Warga yang mengantar makanan melihat kompor di dapur ibu Nurul masih menyala. Lalu memberi tahu Baidowi, tetangga sebelah rumah ibu Nurul,” kata Solikin kepada blok-a.com, Sabtu (4/11/2023).
Menurut Solikin, saat kejadian, Baidowi sedang tertidur dan baru saja pulang dari Surabaya.
“Saat diberi tahu oleh warga yang mengantar makanan, Baidowi langsung bangun dan melihat api sudah membakar dapur milik ibu Nurul dan mulai merembet ke rumahnya,” jelasnya.
Api semakin membesar dan membakar atap rumah Baidowi. Dengan cepat, Baidowi menyelamatkan diri dan meminta bantuan warga.
Pengurus RW setempat segera menghubungi petugas pemadam kebakaran dan Polsekta Sukun.
“Alhamdulillah, 30 menit kemudian api sudah bisa dipadamkan oleh petugas damkar Kota Malang,” ujar Solikin.
Kapolsekta Sukun, AKP Yoyok Ucuk Suyono, saat dikonfirmasi oleh blok-a.com, menyatakan bahwa saat kebakaran, ibu Nurul Hayati sedang berkumpul dengan keluarganya. Ia lupa mematikan kompor yang dibuatnya untuk menggoreng kerupuk.
“Saat menemui keluarga besarnya, Ibu Nurul lupa mematikan kompor yang dibuat menggoreng kerupuk,” ungkap AKP Yoyok kepada blok-a.com, Sabtu (4/11/2023).
Pria yang pernah menjabat Kanit Reskrim Polsek Klojen ini juga mengungkapkan bahwa warga sempat mendengar ledakan yang diduga berasal dari tabung LPG. Hingga api melahap habis dapur dan bahkan merembet ke rumah Baidowi.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, kerugian materi, terutama yang menimpa rumah Baidowi, diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
“Kalau kerugian material yang parah menimpa rumah Baidowi sekitar Rp100 juta lebih,” pungkasnya.(mg1/lio)