Kronologi Pengeroyokan oleh Anggota Perguruan Silat di Karangploso Kapang

8 orang pesilat PSHT yang diduga melakukan pengeroyokan
8 Orang pesilat PSHT yang diduga melakukan pengeroyokan (Andik Agus M./Blok-a.com)

Kabupaten Malang, blok-a.com – Nasib nahas menimpa remaja berinisial ASA. Remaja asal Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang berusia 17 tahun itu menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah anggota perguruan silat, pada Jumat (6/8/2024) malam.

Akibatnya, korban mengalami pendarahan di otak hingga sejumlah luka dalam yang cukup serius dan menyebabkan korban tak sadarkan diri sejak usai kejadian hingga beberapa hari kedepan.

Kapolsek Karangploso, AKP Moch Sochib menerangkan, kronologi pengeroyokan kejadian itu bermula saat korban tengah mengupadate status melalui Whatsapp pribadinya dengan mengenakan seragam salah satu perguruan silat.

“Dari status itu, temannya korban melihat dan tanya ‘kamu PSHT mana’, lalu dia bilang kalau dia PSHT Singosari. Tapi temannya gak percaya, setelah itu temannya ngecek ke Singosari mungkin. Akhirnya di Singosari gak ada, merasa ditipu dan tersinggung akhirnya temannya mengajak latihan bersama,” beber Sochib kepada blok-a.com, Selasa (10/9/2024).

Saat kejadian, korban dijemput oleh temannya untuk latihan bersama di salah satu tempat latihan yang berada di wilayah Ngijo, Karangploso, Kabupaten Malang.

Nahas, di lokasi bukan lagi latihan bersama, namun korban dikeroyok oleh sejumlah komplotan dari kelompok perguruan silat.

“Kemudian di situ korban dikeroyok, dengan ditendang dipukul. Posisi di lokasi kejadian yang nonton pun banyak, karena itu memang tempat pelatihan. Tersangkanya sekitar sembilan orang,” imbuhnya.

Akibatnya, korban mengalami luka dalam yang cukup serius hingga dilarikan ke rumah sakit untuk melakukan perawatan intensif.

“Kondisi terakhir saya konfirmasi korban dalam keadaan koma, lukanya banyak. Namun yang fatal pendarahan otak, tapi belum bisa dioperasi karena kondisi korban saturasinya rendah. Lambungnya bocor, paru-paru ada darahnya, jadi masih koma,” ungkap Sochib.

Saat ini, sambung Sochib, sembilan terduga pelaku yang berhasil diamankan tengah dilimpahkan ke Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Malang guna proses penyelidikan lebih lanjut.

“Sekarang sudah kami limpahkan ke PPA karena beberapa pelaku masih anak-anak dibawah umur,” pungkasnya. (ptu/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?