Kota Malang, blok-a.com – Pecinta fenomena antariksa Kota Malang harusnya mulai bersiap-siap untuk menyambut tamu Istimewa yang akan datang. Hujan meteor Geminid akan menghiasi langit Kota Malang mulai tanggal 13 hingga 15 Desember 2023.
Hujan meteor Geminid adalah hujan meteor ‘paling deras’ yang dapat kita amati pada tahun 2023 ini. Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) Indonesia menyebut bahwa para pecinta antariksa bakal disugui hujan meteor intensitas tinggi hingga lebih dari 100 meteor per jam.
Pada tahun 2023 ini, ORPA memprediksi hujan meteor Geminid akan menyuguhkan sekitar 108 hingga 134 meteor per jam pada puncaknya di tanggal 15 Desember. Didukung oleh bulan yang baru memasuki fase sabit awal sehingga langit lebih gelap, dipastikan tahun ini akan lebih banyak meteor yang terlihat jelas.
Hujan meteor Geminid adalah salah satu fenomena langit yang paling dramatis dan menarik untuk diamati. Sebagian besar meteor Geminid memiliki kecepatan tinggi dan warna yang terang, menciptakan penampilan yang spektakuler di langit malam.
Tidak hanya itu, beberapa meteor bahkan dapat meninggalkan jejak yang bersinar beberapa saat setelah melintas, meningkatkan keajaiban penampilan langit malam. Oleh karena itu, hujan meteor ini dianggap menjadi salah satu peristiwa langit paling menarik setiap tahunnya.
Namanya diambil dari rasi bintang Gemini karena titik radiannya, yaitu tempat di langit dari mana meteor tampak berasal, terletak di dekat rasi bintang tersebut. Meteor Geminid bukan seperti hujan meteor lain yang berasal dari komet; sebaliknya, mereka berawal dari objek bernama 3200 Phaethon, yang merupakan asteroid yang mendekati Matahari.
Bagi para pengamat langit, Geminid memberikan kesempatan luar biasa untuk mengamati keindahan alam semesta dan meningkatkan pemahaman tentang dinamika antariksa.
Lalu apa yang perlu disiapkan? Teropong bintang tentu adalah sebuah alat pendukung pengamatan yang bagus, namun hujan meteor kali ini diprediksi dapat dengan mudah diamati dengan mata telanjang karena langit lebih gelap berkat fase bulan sabit awal.
Lokasi pengamatan yang gelap dan tidak terhalang jauh lebih penting. Hujan meteor Geminid akan muncul dari arah langit timur laut Kota Malang dan mereda di arah langit barat laut seiring terbitnya matahari. Semoga saja langit tidak mendung, ya. (mg1/bob)