Dukung Putusan MK Soal Hasil Pilpres, Ratu Adil Serukan Rekonsiliasi Nasional

Ketua Umum Rakyat Tuntut Amanat Keadilan (Ratu Adil) Mohammad Trijanto. (blok-a.com/Fajar).
Ketua Umum Rakyat Tuntut Amanat Keadilan (Ratu Adil) Mohammad Trijanto. (blok-a.com/Fajar).

Blitar, blok-a.com – Mahkamah Konstitusi (MK) telah resmi memutus sengketa perselisihan hasil Pilpres 2024. Putusan tersebut, dibacakan pada Senin (22/04/2024) tepat pada 14 hari kerja setelah gugatan diajukan.

Setelah mencermati fakta-fakta yang terungkap di persidangan, MK menyatakan bahwa seluruh gugatan yang diajukan oleh Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud ditolak.

Ketua Umum Rakyat Tuntut Amanat Keadilan (Ratu Adil) Mohammad Trijanto dalam menyikapi permasalahan tersebut, mengajak semua pihak untuk menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa hasil Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

“Sudah saatnya bagi para kontestan pilpres 2024 kembali untuk melakukan rekonsiliasi nasional. Menerima semua hasil keputusan MK dengan legowo,” kata Mohammad Trijanto, Kamis (25/04/2024).

Lebih lanjut Trijanto menyampaikan, bahwa Indonesia merupakan negara yang berdasar hukum. Sehingga apapun putusan MK dan apa yang ditetapkan KPU nanti harus dihormati dan dijunjung tinggi.

“Apapun keputusan MK dan penetepan KPU harus kita hormati dan dijunjung tinggi oleh semua pihak,” jelasnya.

Mohammad Trijanto menegaskan, bagi para kelompok dan golongan tertentu yang masih belum menerima keputusan MK terkait sengketa pilpres 2024, jangan sampai membahayakan dan memecah belah bangsa dengan berbagai opini yang disuarakan.

“Bagaimanapun juga pesta demokrasi sudah selesai dan hendaknya semua pihak menerima dengan lapang dada,” tegasnya.

Trijanto juga mengingatkan, kepada semua pihak yang tidak menerima hasil keputusan MK, agar tidak memberikan narasi-narasi yang bisa memecah belah persatuan bangsa.

“Kita hormati keputusan MK dan marilah untuk melakukan rekonsiliasi agar Indonesia lebih maju,” ujarnya.

Ditambahkannya, bahwa pileg dan pilpres kemarin merupakan pesta demokrasi yang harus dinikmati bersama, karena menentukan arah bangsa.

“Kami berharap, bahwa momentum setelah pesta demokrasi ini harus dijadikan ajang rekonsiliasi nasional, dan seluruh elemen masyarakat serta elit politik bergandengan dan bertekad bulat untuk membangun Indonesia,” pungkasnya. (jar/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?