Blitar, blok-a.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar mengundang seluruh camat, kepala desa (kades) dan kepala kelurahan se Kabupaten Blitar untuk berkumpul, di Kota Batu.
Undangan yang bocor ke publik tertanggal 6 September 2024 tersebut, dalam rangka Upaya Optimalisasi PBB-P2 Tahun 2024. Akan dilaksanakan selama 2 hari, yakni Kamis,12 September hingga Jumat, 13 September 2024.
Upaya pengumpulan 22 camat, 220 kepala desa (kades), dan 28 lurah dalam rangka Upaya Optimalisasi PBB-P2 Tahun 2024, mendapat tanggapan Ketua LSM Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI) Jaka Prasetya.
Jaka Prasetya menilai, agenda mobilisasi seluruh camat, kades dan seluruh lurah se Kabupaten Blitar tersebut, patut dicurigai hanya kamuflase untuk melakukan kampanye terselubung terkait Pilkada 2024.
Hal ini lantaran Bupati Blitar Rini Syarifah yang akrab disapa Mak Rini saat ini tercatat sebagai bakal calon Bupati (Bacabup) dalam Pilkada Kabupaten Blitar 2024.
“Harus dicurigai jangan-jangan bentuk kampanye terselubung atau upaya pengondisian kades atau lurah di pilkada nanti,” kata Jaka Prasetya, Selasa (10/09/2024).
Jaka menandaskan, dalam undangan nomor B/900.16/4643/409.5.5/2024 tertanggal 6 September 2024 yang ditandatangani Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar Izul Marom tersebut, tertulis seluruh kades, lurah dan camat se-Kabupaten Blitar diminta berpartisipasi dengan hadir di Kusuma Agrowisata Resort & Convention Hotel, Kota Batu Jatim.
Selain itu juga tertulis, bahwa seluruh akomodasi ditanggung oleh Bapenda. Namun biaya transportasi dan uang harian ditanggung oleh masing-masing peserta yang bisa mendaftar secara digital dan ditutup pada 9 September 2024.
Dengan adanya surat undangan tersebut, Jaka curiga ada motif lain dalam agenda yang akan berlangsung selama 2 hari.
“Apalagi lokasinya berada di luar kota, ini juga dapat dipersepsikan bentuk penghamburan anggaran,” ujar Jaka.
Jaka tidak ingin para camat, kades, dan lurah digunakan sebagai alat kepentingan pilkada dengan dalih pelaksanaan program pemerintah.
“Sebagai masyarakat kami punya hak untuk memprotes keras kegiatan itu, karena bisa jadi digunakan untuk kepentingan pilkada, tapi dalihnya melaksanakan program pemerintah,” pungkasnya.
Informasi yang dihimpun, Bupati Blitar Rini Syarifah dijadwalkan akan hadir dan bertemu dengan seluruh kades, lurah dan camat se-Kabupaten Blitar tersebut.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Blitar Asmaning Ayu saat dikonfirmasi, meminta semua pihak untuk tidak mengaitkan agenda yang berlangsung dengan politik Pilkada 2024.
“Agenda kegiatan kami janganlah dikaitkan dengan politik. Agenda ini murni bertujuan mengoptimalisasikan pajak daerah, khususnya PBB-P2,” kata Asmaning Ayu melalui pesan whatsapp.
Ditandaskannya, bahwa acara yang digelar di Kota Batu tersebut, murni tugas untuk pengoptimalisasikan pajak daerah, khususnya PBB-P2.
“Acara ini, memang sangat terkait dengan para camat, kades dan kalur (kepala kelurahan) sebagai petugas pemungut PBB di wilayah. Jadi tidak ada kaitan antara politik Pilkada 2024,” tandasnya.
Asmaning menolak tudingan adanya agenda politik terselubung hanya karena Bupati Rini Syarifah maju kembali sebagai Bacabup di Pilkada 2024.
“Sebab yang dilakukan Bapenda adalah murni melaksanakan tugas optimalisasi pengelolaan pajak daerah. Itu kan menjadi penilaian subyektif,” ujarnya.
Menurutnya, pada bulan sebelumnya Bapenda telah melakukan evaluasi pencapaian pada semester 1, yang juga melibatkan camat, kades dan kepala kelurahan.
Dan pada bulan ini, pihaknya tengah menyiapkan penagihan. Mengingat pada 30 September telah jatuh tempo.
“Pelaksanaan ini butuh semangat dan sinergitas bersama petugas pemungut di wilayah. Karena memang pengelolaan pajak itu juga tidak mudah,” pungkasnya. (jar/lio)