Kota Malang, blok-a.com – Banyaknya para pelaksana yang meninggal dunia saat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lalu menjadi atensi khusus bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
Terutama saat pelaksanaan Pilkada 2024 ini, Pemkot Malang tidak ingin peristiwa tersebut terulang kembali.
Berdasarkan informasi yang diolah dari berbagai sumber, total ada tujuh pelaksana Pemilu 2024 lalu di Kota Malang yang meninggal dunia. Dalam hal ini meliputi enam anggota Linmas dan satu anggota KPPS.
Menanggapi hal tersebut, Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan tidak ingin peristiwa tersebut terulang kembali pada Pilkada 2024 ini. Oleh karena itu, dalam rapat koordinasi bersama jajaran Forkopimda Kota Malang, Iwan membahas segala hal hingga yang bersifat teknis.
“Ya, bagaimana BPJS-nya, bagaimana suplemen yang diberikan, bagaimana respon Puskesmas jika nanti ada yang sakit. Bagaimana Puskesmas bisa terlibat di dalam satu tempat nanti pada saat pelaksanaan di TPS, pada saat sortir dan sebagainya,” kata Iwan.
Pada rakor tersebut, Iwan juga menjelaskan peran penting Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang. Dalam hal ini untuk membagi tenaga kesehatannya dalam menyukseskan Pilkada 2024.
“Puskesmas dihadirkan untuk menjaga para petugas KPPS. Petugas KPPS itu sedang bekerja, ada yang sakit, itu yang harus kita handle. Bagaimana biayanya juga diatur,” beber Iwan.
Iwan juga ingin memastikan fasilitas-fasilitas milik Pemkot Malang untuk siap mengantisipasi kesehatan petugas di Pilkada 2024.
“Masa mereka (Petugas KPPS) sudah bekerja, sakit, terus dikenakan biaya. Nah ini juga akan kita didiskusikan. Harus masuk rumah sakit. Apalagi dia sakit di Puskesmas, kalau saya inginkan itu gratis. Karena mereka membantu,” pungkas Iwan. (mg1/bob)