Kota Malang, Blok-a.com – Kampung Putih, barangkali tak begitu dikenali oleh wisatawan yang datang ke Malang. Kampung Putih yang terletak di RW 06 Kelurahan Celaket Jalan Jaksa Agung Suprapto Kota Malang ini begitu sepi.
Padahal, eksplorasi bantaran sungai di kampung ini tak kalah menarik.
Menurut Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), David, menyebut terdapat sebuah susuran jalan yang bisa dieksplorasi. Susuran jalan tersebut bisa menjadi jalan pintas ke Pasar Splendid.
Kampung Putih ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Kampung Warna Warni, karena letaknya berada di dekat bantaran sungai.
“Jadi di kampung ini ada sebuah taman di bantaran sungai, kalau terus saja ikuti jalan setapak nanti bisa tembus ke pasar bunga splendid itu,” ujar David, ketika ditemui di rumahnya, pada (26/12/2023).
Dari pantauan wartawan Blok-a.com, sebuah jalan kecil itu bisa ditelusuri dari pintu masuk Kampung Putih.
Selama berkendara 5 menit sepanjang 500 meter, akan ada persimpangan 3 jalan, pengunjung harus memilih sebelah kanan untuk tetap pada rute. Karena, rute sebelah kiri hanya untuk pemukiman warga.
Kemudian, pengunjung bisa terus berkendara mengikuti jalan yang berliuk atau sekitar 10 menit atau 1 kilometer. Nantinya, ada sebuah belokan jalan meliuk dimana pengunjung sudah bisa melihat aliran sungai.
Meski tak jernih, namun aliran sungai tersebut bersih. Suasana tetap sejuk karena banyak pohon tertanam di sekitar lokasi.
Kemudian, pengunjung akan menemukan sebuah taman tidak jauh dari belokan jalan itu.
Taman tersebut berbentuk berundak dengan sebuah balkon yang menjulur ke sungai. Terdapat tulisan “Kampung Putih” yang tertempel di dinding taman tersebut.
Taman itu dilengkapi dengan ornament kupu-kupu berwarna putih besar di temboknya.
Di taman tersebut juga tergantung bendera-bendera kecil yang melintang bak festival. Ada juga beberapa tanaman yang masih ada di taman tersebut.
Kemudian, untuk bisa sampai di Pasar Bunga dan menyusuri bawah jembatan Splendid, harus berjalan kembali sejauh 500 meter lagi melewati perkampungan warga. Sepanjang perjalanan, masih bisa melihat aliran sungai tersebut.
Kemudian, setelah perkampungan, akan terlihat sebuah kedai kopi tepi sungai yang langsung terhubung dengan Pasar Splendid. Ada sebuah jalan menanjak ke atas di sebelah kedai kopi tersebut.
Menurut David, kampung tersebut dikelola mandiri oleh warga. Pengelola juga dilakukan oleh Pokdarwis dan Karang Taruna.
“Kalau di sini dikelola mandiri, jadi Pokdarwis dan Karang Taruna,” kata dia.
Masyarakat Kota Malang yang ingin berkunjung tidak akan dikenakan tarif tiket. Namun, masyarakat diminta untuk menjaga kebersihan dan ketentraman warga lokal. (wdy/bob)