Demi Bertahan Hidup, Remaja Yatim Piatu di Turen Malang Nekat Curi Ayam Tetangga

Tangkapan layar video viral penangkapan terduga maling ayam di Turen Malang.
Tangkapan layar video viral penangkapan terduga maling ayam di Turen Malang.

Kabupaten Malang, blok-a.com – Seorang remaja yatim piatu berusia 15 tahun diamankan warga Desa Tawangrijeni, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, usai kedapatan mencuri ayam milik tetangganya sendiri.

Aksi penangkapan yang terjadi pada Kamis (25/7/2024) malam tersebut, sempat terekam kamera warga hingga menyebar di media sosial.

Kapolsek Turen Kompol Hari Subagyo melalui Kanit Reskrim Polsek Turen Iptu Sigit Hernadi menerangkan, usai ditelusuri, remaja yatim piatu tersebut nekat mencuri ayam dengan alasan demi bertahan hidup.

Pelaku diketahui mengambil ayam milik tetangganya sebanyak tiga ekor.

“Mencuri ayam, ayam ternak biasa, ada tiga ekor, yang dua ekor masih kecil. Kalau dijual mungkin harganya sekitar Rp 300-an ribu,” terang Iptu Sigit.

“Memang kemarin hari Kamis (25/7/2024) malam, ada warga (pencuri) yang tertangkap, tapi (jumlah massa) tidak sebanyak itu, bukan,” bebernya.

Lantaran nilai kerugian yang tidak seberapa dan usia pelaku masih di bawah umur, pihak korban akhirnya memilih untuk tidak melanjutkan persoalan ini ke ranah hukum. Keputusan korban juga senada dengan pertimbangan pihak kepolisian.

“Akhirnya kami kembalikan (pelaku kepada pihak keluarga). Sudah ada pernyataan pemberian maaf juga dari yang punya ayam,” jelasnya.

“Kasus pencurian yang kini viral tersebut telah berakhir secara kekeluargaan,” kata Iptu Sigit, Sabtu (27/7/2024).

Dari pendalaman polisi, sambung Sigit, sebelum mencuri ayam milik tetangga, pelaku sesekali juga pernah mencuri. Sasarannya hanya makanan yang disinyalir dikonsumsi untuk menyambung hidupnya.

“Mencuri karena mungkin tidak punya duit, orang tuanya (pelaku) sudah tidak ada, sudah meninggal dunia, artinya memang kurang perhatian,” ujar Iptu Sigit.

Semenjak menjadi yatim piatu itulah, pelaku diketahui tinggal bersama neneknya. Kondisi hidupnya kian terhimpit lantaran dan serba kekurangan.

“Setelah yatim piatu, dia ikut neneknya, terus neneknya kekurangan,” jelasnya.

Setelah pelaku dikembalikan kepada pihak keluarga pada Jumat (26/7/2024), pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan pemerintah desa (pemdes) setempat.

Polisi berharap pemerintah memberi perhatian dan pembinaan sehingga pelaku tidak kembali melancarkan aksi pencurian.

“Sebetulnya dari pihak desa juga harus ada perhatian, saya sampaikan ‘tolong, apa pun itu, dia juga warga negara yang butuh perhatian, butuh makan’,” tukasnya.(ags/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?