Harga Merangkak Naik, Warga Malang Serbu Minyak Goreng Murah di Pasar Kepanjen 

Warga Malang terlihat menyerbu Operasi Pasar minyak goreng murah di Pasar Kepanjen (blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)
Warga Malang terlihat menyerbu Operasi Pasar minyak goreng murah di Pasar Kepanjen (blok-a.com/ Putu Ayu Pratama S)

Kabupaten Malang, blok-a.com – Warga Kabupaten Malang serbu Operasi Pasar minyak goreng murah di Pasar Kepanjen, yang digelar pada Sabtu (23/3/2024). 

Dari pantauan Blok-a.com, antrean mulai terjadi sejak pagi sekitar pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Para pedagang gorengan, ibu rumah tangga hingga pelaku UMKM terpantau berdatangan silih berganti.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Kamilin mengatakan, operasi pasar tersebut sebagai bentuk antisipasi kenaikan harga minyak goreng menjelang Hari Raya Idul Fitri di wilayah Kabupaten Malang.

“Ini kan bulan Ramadan, biasanya bahan pokok mengalami kenaikan terlebih menjelang Idul Fitri. Oleh Oleh karena itu, biar sedikit lerem sedikit membuat masyarakat tenang maka kita adakan operasi pasar,” ujar Kamilin saat ditemui di Pasar Kepanjen, Sabtu (23/3/2024). 

Setidaknya, ada sebanyak 15 ton minyak goreng jenis curah yang didatangkan dengan harga lebih murah dari harga eceran di pasar. Yakni dengan harga Rp14 ribu perliter dan Rp15 ribu perkilogram.

“Kami berkerjasama dengan CV Atom, harganya jauh lebih murah. Kalau di pasar mencapai Rp17 ribu hingga Rp18 ribu perkilogram,” terangnya.

Rencananya, Disperindag bersama Satgas Pangan Kabupaten Malang juga akan menggelar operasi pasar di sejumlah titik, guna menekan angka inflasi jelang Hari Raya Idul Fitri. 

“Hari ini di Pasar Kepanjen, Selasa (26/3) ada beras Bulog dan minyak goreng kami laksanakan di Kejaksaan Negeri (Kajari). Kemudian, hari Rabu di Pasar Turen,” tambahnya.

Menurutnya, antusias masyarakat juga terbilang cukup tinggi. Kurang dari 3 jam beroprasi stok minyak goreng terpantau tinggal kurang lebih 7 ton, artinya setengah stok telah habis terjual. 

“Antusias masyarakat tinggi, karena kalau minyak goreng memang tidak seperti beras cepat habis ya. Ini paling jam dua sudah habis,” pungkasnya. (ptu/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?