Daripada Dibuat Dagang Bakso, Dewan Usulkan Trotoar di Kota Malang Dibuat Taman Saja

Daripada Dibuat Dagang Bakso, Dewan Usulkan Trotoar di Kota Malang Dibuat Taman Saja
Daripada Dibuat Dagang Bakso, Dewan Usulkan Trotoar di Kota Malang Dibuat Taman Saja

Kota Malang, blok-a.com – Masih banyaknya alih fungsi trotoar untuk berbagai fungsi lain yang menyingkirkan fungsi aslinya sebagai fasilitas umum untuk pejalan kaki agaknya membuat dewan sedikit geram.

Hal ini seperti disampaikan oleh Fraksi PKB yang diwakili oleh Arief Wahyudi sebagai pembicara dalam Rapat Paripurna Ranperda Pertanggung Jawaban APBD Tahun Anggaran 2023 dalam sesi Pendapat Akhir Fraksi yang dilaksanakan di Gedung DPRD Kota Malang pada hari Senin (24/6/2024).

“Bisa kita lihat trotoar masih banyak yang tidak bisa dimanfaatkan. Entah itu karena penyalahgunaan trotoar atau permasalahan kontur daerah,” tutur Arief.

Salah satu faktor yang membuat fungsi trotoar di Kota Malang kurang bisa dimanfaatkan adalah adanya kerusakan di beberapa titik.

“Dibutuhkan kajian yang mendalam perihal efektifitas dan pemanfaatannya terhadap material yang digunakan untuk pembangunan trotoar. Kita lihat keramik yang digunakan untuk trotoar itu ternyata tidak tahan lama,” ujar Arief.

Tak hanya soal material yang digunakan, Arief juga mengungkapkan masih banyak trotoar di Kota Malang yang diambil alih oleh parkir dan PKL. Oleh karena itu pihaknya meminta ketegasan Pemkot Malang dalam mengembalikan trotoar kepada fitrahnya.

“Kami minta ketegasan Pemerintah Kota Malang. Trotoar di daerah selatan stasiun banyak yang tertutup oleh etalase dan kayu-kayu. Kami harapkan penindakan bisa segera dilakukan,” tuturnya.

Arief juga menyinggung adanya trotoar yang raib ditelan akses masuk ke pertokoan dan pepohonan seperti di Jalan Kawi. Adapun sisa trotoar yang masih nampak diambil alih oleh PKL dan parkir kendaraan liar.

“Ada juga permasalahan seperti trotoar yang tidak bisa dimanfaatkan seperti di Jalan Kawi. Ada sedikit, sudah hilang lagi. Jarak antar pohon juga kurang dari tiga meter jadi melangkah sedikit sudah pohon lagi. Itu tidak ada itu orang yang jalan di trotoarnya,” kata Arief.

Bahkan, Arief menyarankan sebuah ide yang out of the box. Yaitu agar trotoar yang hanya tersisa sedikit di Jalan Kawi, pun di beberapa titik sudah diambil alih oleh parkir dan PKL, dimanfaatkan sebagai taman saja.

“Karena itu saya sampaikan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, sudah itu dibuat taman saja. Lebih baik dibuat taman saja daripada dibuat jualan bakso,” ujarnya.

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?