Kabupaten Malang, blok-a.com – Jembatan Klandungan yang menghubungkan dua dusun, yaitu Dusun Bendungan dan Dusun Klandungan di Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang kini sudah mulai diperbaiki.
Jembatan yang ambrol ini dibongkar total dan akan diganti jembatan baru dengan desain yang berbeda.
“Jembatan baru nanti rancangannya dibangun menggunakan besi panjang, besi berplat betuk H, sama pakai pondasi Strauss,” terang Durrohman, mandor pengerjaan jembatan itu saat diwawancara Blok-A.com.
Setelah perbaikan, jembatan baru ini akan jauh lebih kuat daripada jembatan yang sebelumnya. Sehingga kejadian ambrol serupa tidak akan terulang lagi di masa mendatang.
“Tentu, jauh lebih kuat ini nantinya. Jadi sudah tidak resikko ambrol seperti yang sebelumnya,” terang Durrohman.
Proses perbaikan ini rencananya akan memakan waktu antara 1-2 bulan, dan selama perbaikan tersebut akses untuk mobil melalui jalan tersebut ditutup total. Pemobil masih harus bersabar dengan rute Jalan Tlogo Wulan-Jalan Tirto Mulyo hingga pembangunan selesai.
Sementara itu, untuk sepeda motor dan kendaraan roda dua lainnya, kendaraan dipersilahkan melewati sebelah timur jembatan menggunakan jembatan darurat di samping balai Posyandu Cepiring.
“Prosesnya 1-2 bulan. Ini termasuk cepat karena kita membangunnya tidak pakai batu bata tapi dengan besi berplat tadi,” ujar Durrohman.
Perbaikan ini dilakukan setelah lebih dari tujuh bulan masyarakat daerah tersebut mengeluhkan tentang jembatan yang ambrol namun tidak terlihat ada kepedulian dari pihak yang berwenang.
Diketahui, Jembatan ini sempat viral beberapa hari lalu karena seseorang misterius mengirim karangan bunga.
Karangan bunga itu bertuliskan, “Turut berdukacita atas jembatan Klandungan Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Sudah 7 bulan tidak ada perbaikan. Warga Landungsari dan sekitarnya”.
Putusnya akses jembatan roda empat antara dusun Klandungan dan dusun Bendungan di Kecamatan Dau Kabupaten Malang ini memang sempat memberikan dampak yang signifikan terhadap warga sekitar.
Dari sisi akses, ambrolnya Jembatan Klandungan tersebut mengharuskan kendaraan roda empat memutar cukup jauh hingga Jalan Tlogo Wulan di sebelah timur Unitri sebelum dapat mengakses Jalan Tirto Mulyo, Malang.
Sementara dari sisi ekonomi, ambrolnya jembatan itu mengganggu proses distribusi untuk warga sekitar yang berprofesi sebagai pedagang.