Kematian Remaja di Gondanglegi Menyisakan Tanya, Mukanya Penuh Luka

Tempat kejadian perkara di Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang (blok-a.com/ Putu Ayu Pratama)
Tempat kejadian perkara di Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang (blok-a.com/ Putu Ayu Pratama)

Kabupaten Malang, blok-a.com – Kematian remaja di Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang menyisakan tanda tanya. Hingga kini belum diketahui penyebab kematiannya.

Namun yang pasti remaja bernama Syahroni (19), ditemukan meninggal dunia tak wajar diruang tamu rumahnya, dengan wajah penuh luka, Jumat (5/7/2024) sore tadi.

Syahroni merupakan seorang pelajar SMK Alimustofa Urek Urek Kelas 11 jurusan Animasi. Korban tercatat warga Dusun Baran RT 013 RW 002 Desa Urek Urek, Kecanatan Gondanglegi Kabupaten Malang.

Harianto selaku Kepala Desa Urek Urek mengatakan, saat itu dirinya sedang rapat di Kantor Desa untuk acara kegiatan di Kantor Kabupaten Malang.

Dia pun tiba-tiba dihubungi keponakannya kalau Syahroni telah meninggal dunia tak wajar. Sebab di bagian wajahnya ditemukan sejumlah luka.

“Saat itu sedang rapat, tiba-tiba dihubungi keponakan korban sekitar pukul 15.00 WIB, kalau saudara sepupunya meninggal dunia tak wajar dan di bagian wajahnya ditemukan sejumlah luka. Seketika itu saya langsung menuju rumahnya,” ujar Harianto.

Sesampai di lokasi ujar Harianto, dia langsung masuk ke dalam rumah dan menuju ruang tamu dimana korban sudah ditutupi kain jarik. Harianto pun membuka kain itu dan melihat wajah korban yang penuh luka di bagian mata sebelah kanan, hidung hingga mengeluarkan darah.

“Saya langsung menyuruh warga lain untuk keluar ruangan. Setelah saya membuka kain jarik dan melihat wajah korban ada luka gores panjang di bagian mata sebelah kanan, dihidung mengeluarkan darah,” tegas Harianto.

“Dan saat itu juga saya langsung menghubungi Polsek Gondanglegi,” sambungnya.

Maghrib tadi, Jumat (5/7/2024) anggota Polsek Gondanglegi, Tim Inafis Polres Malang melakukan olah TKP di rumah keluarga Gunawan (44). Gunawan adalah bapak korban Syahroni. Ia tampak syok terkejut mengetahui anaknya, meninggal tidak wajar.

Selain olah TKP, jenazah dibawa menuju Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSSA Malang. Jenazah, rencananya akan diotopsi guna mengetahui sebab kematiannya. Hingga sekitar pukul 21.00 WIB, jenazah menjalani proses otopsi.

Di halaman IKFM RSSA Malang, Gunawan dan keponakannya, berinisial ZK (17) turut menunggu otopsi. Gunawan (44) berusaha tegar menghadapi musibah. Korban Syahroni adalah anak pertamanya.

Ia sendiri tidak tahu apa yang terjadi atau yang dialami sang anak. Jumat pagi, sebenarnya Gunawan tahu, Syahroni tergeletak mirip orang tidur di ruang tengah. Di atas karpet. Ia tidak menyapanya.

Baru jelang Maghrib, ia terkejut melihat bendera kematian depan rumahnya. Ternyata bendera kematian itu ialah pertanda bahwa anak pertamanya yang menginjak usia remaja meninggal dunia di ruang tamu di Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang.

“Pulang tadi kok ada bendera. Saya kaget. Jelang Maghrib. Saya masuk buka. Ada luka di wajah, ” terang Gunawan.

Kasat Satreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat saat dikonfirmasi membenarkan adanya seorang pelajar yang meninggal tak wajar dirumahnya.

“Benar mas, tapi motif meninggalnya korban saya belum tahu. Bab saat ini jenasah sudah dikirim ke kamar jenasah untuk dilakukan otopsi Nanti tak kabari lagi,” singkatnya. (ags/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?