Kabupaten Malang, blok-a.com – Mahasiswa pencinta alam Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) yang hanyut saat latihan rafting di aliran sungai Brantas Desa Curungrejo, Kecanatan Kepanjen, Kabupaten Malang ditemukan Sabtu (15/6/2024) sore kemarin.
Mahasiswa tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Jasad mahasiswa Unikama bernama Dimas Febriansa (23) asal Dusun Tumpangrejo, Desa Kebobang, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, ditemukan oleh tim SAR gabungan sekitar pukul 16.40 WIB, Sabtu (15/6/2024).
Kapolsek Kepanjen AKP Moch Lutfi menjelaskan, jasad mahasiswa Unikama itu ditemukan di balik batu aliran Sungai Brantas tempat mahasiswa tersebut hanyut. Lokasi penemuan mahasiswa itu kurang lebih satu kilometer dari terakhir kali ia dilihat atau saat hanyut.
“Korban ditemukan dibalik batu dalam kondisi meninggal dunia, di aliran sungai Brantas masuk Dusun Ketapang, Desa Sukoharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Dan jarak dari lokasi hanyutnya hingga lokasi ditemukan sekitar 1 kilometer,” ujar Lutfi saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (15/6/2024) malam.
Saat ditemukan kata Lutfi, korban masih memakai pakaian dan celana, yang dipakai saat
melakukan latihan rafting hingga diterjang banjir bandang sungai Brantas.
“Jenazah korban sama tim SAR dievakuasi dari lokasi penemuan yang lokasinya tidak jauh dari Pondok Pesantren Ketapang,” imbuhnya
Selanjutnya jenazah korban dibawah ke kamar jenasah RSUD Kanjuruhan Kepanjen untuk dimintakan visum luar.
“Pihak keluarga tidak menghendaki untuk dilakukan otopsi. Dan membuat surat peryataan bermaterai, kalau meninggalnya korban karena musibah,” pungkasnya.

Berita sebelumya, Ahmad Mukidin Alilala (22) saksi sekaligus rekan korban mengatakan, saat itu korban bersama 3 rekan lainnya, sedang melakukan latihan reftimg memakai 1 perahu Dan kegiatan ini dilakukan mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
“Kita berempat saat itu sedang latihan Rafting dialiran sungai Brantas masuk Dusun Semanding, Desa Curungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang,”ujar Alilala saat dimintai keterangan oleh anggota Polsek Kepanjen dilokasi kejadian, Jumat (14/6/2024) malam.
Lanjut, kata Alilala, sekitar pukul 16.15 WIB, dirinya bersama korban serta 2 rekannya, hendak menepi kepinggir sungai Brantas, tiba tiba banjir bandang datang dan menghempas perahu rafting yang dinaiki dirinya bersama 3 rekan lainnya.
“Saat perahu rafting dihempas banjir bandang sungai Brantas, korban tercebur ke sungai, kemudian teman teman berusaha menolong korban,” bebernya.
“Saat itu posisi korban di tengah sungai berpegangan bambu dan memakai alat safety lengkap,” sambung Alilala.
Disaat teman teman berusaha menolong, tiba tiba banjir bandang susulan datang, korban sudah terseret air hingga tidak tampak lagi.
“Saat teman tenan berusaha menolong korban dengan cara melempar tali kearah korban, tiba tiba banjir susulan datang dan menenggelamkan korban,” bebernya.
Atas kejadian ini, Alilala meminta bantuan ke warga sekitar hingga ke Tim SAR Kepanjen, untuk membantu proses pencarian rekannya. (ags/bob)