Remaja Meninggal di Pantai Perawan Malang, Terseret Ombak

Kabupaten Malang, blok-a.com – Seorang remaja berinisial MR (15) ditemukan meninggal dalam kondisi mengapung di tengah pantai Perawan Desa Sidoasri Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Minggu (15/9/2024) siang kemarin.

Kasatpolairud Polres Malang, AKP Teguh Iman menjelaskan, peristiwa ini berawal saat MR bersama tiga rekannya berkunjung ke Pantai Perawan. MR berasal dari Dusun Sumber Makmur, Desa Tambaksari Kecanatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.

Mereka berangkat usai mengikuti kegiatan kerja bakti grup bantengan di wilayah desanya, sekitar pukul 11.00 WIB, Minggu (15/9/2024).

Lanjut, tiga jam kemudian korban bersama tiga rekannya mandi di kawasan Pantai Perawan, tepatnya pada muara pesisir pantai tempat pertemuan air tawar dan air laut.

Tiba-tiba ada ombak besar. Ombak itu menyeret empat kawanan itu ke tengah pantai.

“Tepatnya sekitar pukul 14.00 WIB, mereka berempat mandi di pantai Perawan. Tba-tiba ombak besar datang dan menyeret keempat remaja tersebut hingga ke tengah kawasan pantai,” ujar Iman saat dikonfirmasi awak media, Senin (16/9/2024).

Ketiga rekan korban berhasil menyelamatkan diri ke tengah pantai. Mereka berenang hingga menepi di tepi pantai. Sedangkan korban tidak bisa menyelamatkan diri karena tidak bisa berenang

“Korban tak bisa berenang dan terseret ombak Pantai Perawan hingga tenggelam,” imbuh Iman.

Kejadian tersebut oleh sejumlah pihak perangkat desa setempat dilaporkan ke Polsek Sumawe. Di sisi lain, Satpolairud Polres Malang dan Pos AL Sendangbiru yang juga mendapat laporan turut bergegas mendatangi lokasi kejadian.

“Berselang sekitar 1 jam kemudian, korban berhasil di evakuasi oleh Tim PSR (Pantai Selatan Rescue) saat terlihat mengapung di tengah pantai. Korban di evakuasi dalam keadaan telah meninggal dunia,” terang pria yang sebelumnya menjabat Kapolsek Pakisaji.

Sesaat setelah dievakuasi, jenazah korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan proses pemakaman.

“Pihak keluarga tidak berkenan dilakukan visum maupun autopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah atau murni karena kecelakaan,” tukasnya. (ags/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?