Malang, Blok-a.com – Polresta Malang Kota bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Malang, melakukan pemusnahan barang bukti sabu-sabu seberat 1,5kg dan sejumlah narkotika lainnya, yang merupakan hasil pengungkapan pada periode Maret hingga Mei 2024.
Pemusnahan barang bukti narkotika ini langsung dipimpin oleh Kapolresta Malang Kota, Kombespol Budi Hermanto. Bertempat di halaman depan Gedung Santika, Jalan Jaksa Agung Suprapto No.19, Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Rabu (22/5/2024).
Dikatakan Buher sapaan akrab Kapolresta Malang Kota, pemusnahan barang bukti kasus narkotika yang telah diungkap Satuan Reserse Narkoba tersebut menggunakan mesin pembakar atau incenerator.
“Secara keseluruhan pada Maret hingga Mei 2024, Polresta Malang Kota mengungkap 29 kasus narkotika dengan jumlah tersangka 31 orang,” kata Buher di sela kegiatan yang dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Malang.
Lebih lanjut, dari total 31 orang tersangka tersebut, 2 orang di antaranya merupakan perempuan.
Khusus kasus tersebut, barang bukti yang disita Polresta Malang Kota adalah sabu-sabu seberat 1,97kg. Juga ganja kering seberat 46,4kg, pil koplo dobel L sebanyak 339.398 butir, ekstasi 380 butir, dan carnophen sebanyak 20.000 butir.
“Untuk barang bukti yang dimusnahkan pada 22 Mei 2024 adalah sabu-sabu dengan berat 1,5 kilogram, ganja kering seberat 44,13 kilogram, 346 butir pil ekstasi, carnophen sebanyak 19.000 butir, dan pil koplo sebanyak 50.000 butir.” jelasnya.
Barang bukti yang dimusnahkan tersebut berasal dari 9 kasus dengan 10 orang tersangka. Para tersangka tersebut berperan sebagai kurir, serta pengedar narkotika dan obat-obatan terlarang.
“Sisanya akan dihadirkan pada proses persidangan di pengadilan. Pemusnahan barang bukti tersebut menyelamatkan sekitar 440.799 jiwa dari penyalahgunaan narkotika,” tegas Buher.
Para tersangka dalam kasus tersebut dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) dan atau Pasal 112 ayat (2) dan atau Pasal 111 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman pidana mati dan denda maksimal Rp13 miliar.
Sementara itu PJ Walikota Malang, Wahyu Hidayat memberikan apresiasi atas kinerja Polresta Malang Kota yang mampu mengungkap kasus narkotika di wilayah Kota Malang.
Menurutnya, Kota Malang yang merupakan salah satu kota pendidikan di Jawa Timur dengan jumlah mahasiswa yang sangat banyak. Permasalahan narkotika menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya pihak kepolisian.
“Kami berharap dengan pengungkapan tersebut bisa menjadi pelajaran dan memberikan efek jera,” katanya.
Senada dengan Kasdim 0833/Kota Malang, Mayor Arm Chaerul Effendy menyampaikan, pemusnahan barang bukti narkotika sebagai wujud komitmen bersama dalam memerangi peredaran narkoba di wilayah Malang. Barang bukti yang dimusnahkan ini merupakan hasil dari sitaan berbagai kasus selama kurun waktu tertentu.
“TNI AD, khususnya Kodim 0833/Kota Malang siap mendukung penuh upaya Polresta Malang Kota dalam memerangi narkoba,” ujar Mayor Arm Chaerul Effendy, Rabu (22/5/2024 ) .
Pemusnahan barang bukti narkotika ini disaksikan oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari BNN Kejaksaan Negeri, Pemkot Malang, dan Pengadilan Negeri Malang.
“Mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memerangi narkoba. Khususnya Kodim 0833/Kota Malang siap mendukung penuh upaya Polres Malang Kota dalam memerangi narkoba di wilayah Kota Malang,” pungkasnya. (ags)