Kota Malang, blok-a.com – Muhammad Raffi sudah lulus dari kuliah sejak tahun 2020. Namun pemuda kelahiran Banjarmasin ini enggan untuk kembali ke tanah kelahirannya dan memilih untuk tetap tinggal di Kota Malang.
“Salah satu alasan utama yang membuat saya bertahan di Malang adalah biaya hidup yang relatif murah dibandingkan dengan Banjarmasin,” ungkap Raffi.
Tentu, seperti banyak Gen Z lainnya yang menemukan kenyamanan di Kota Malang ini, suasana yang damai dan asri adalah alasan lainnya.
“Hawanya enak, adem. Kalau di Banjarmasin itu panas. Orang-orangnya juga adem bawaannya,” tutur Raffi.
Selama hidup di Kota Malang, Raffi mengaku masih belum menemukan pekerjaan tetap. Untuk menyambung hidupnya secara mandiri, ia hidup dari kesempatan kerja lepas di berbagai event industry kreatif yang ia dapatkan dari teman-temannya.
“Waktu nongkrong, teman-teman biasanya berbagi informasi nge-crew di EO (Event Organizer), WO (Wedding Organizer), crew shooting, lain-lain juga ada,” terangnya.
Walau pendapatannya masih belum pasti, ia mengaku masih lebih memilih untuk tetap tinggal di Kota Malang, walau ia sempat mendapatkan tawaran pekerjaan di Banjarmasin beberapa waktu lalu.
“Di EO (Event Organizer) itu bisa sampai Rp 200.000 per hari. Biasanya setiap event 3 hari, dan satu bulan itu ada dua kadang tiga tawaran. Masih bisa untuk hidup di Malang. Kalau yang tawaran di Banjarmasin ditawari lebih dari UMR, tapi saya kurang sreg,” jelasnya.
Terkait industry kreatif yang kerap menjadi penyelamat Raffi untuk hidup sehari-hari di Kota Malang, Bayu Rekso Aji, Ketua Fraksi PKS, menyoroti pentingnya pengembangan ekonomi kreatif sebagai upaya untuk menampung generasi Z.
Karenanya, saat ini DPRD Kota Malang tengah merumuskan Ranperda Ekonomi Kreatif sebagai landasan hukum bagi para pelaku industri kreatif.
Fraksi PKS berencana menginisiasi Ranperda Ekonomi Kreatif pada tahun 2024 ini, meskipun usulan ini sebenarnya sudah diajukan sejak tahun sebelumnya.
Salah satu langkahnya adalah dengan mendorong peran MCC dalam menunjang laju ekonomi kreatif di Kota Malang.
“MCC diharapkan dapat memberikan dampak positif dengan mengurangi angka pengangguran atau menyerap tenaga kerja melalui aktivasi Subsektor Ekonomi Kreatif,” tambahnya.