Kabupaten Malang, blok-a.com – Ratusan massa bergerak menuju Stadion Kanjuruhan untuk menggenang tragedi kelam 1 Oktober 2022 silam. Acara ini dibalut dengan doa bersama yang diikuti keluarga korban hingga Aremania di Gate 13, Selasa (1/10/2024).
Selain keluarga korban dan Aremania, sejumlah pelajar yang masih mengenakan seragam putih abu-abu terlihat ikut serta dalam acara doa bersama. Disusul elemen masyarakat, termasuk pemain Arema FC, Julian Guevara juga turut hadir.
Lantunan surat suci Al Quran diiringi dengan hujan rintik-rintik yang semakin membuat acara khidmat.
Puluhan poster foto para korban turut dibawa dalam peringatan dua tahun tragedi kemanusiaan ini.
Salah satu keluarga korban, Kholifatul Nur mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan secara rutin untuk peringatan peristiwa yang menewaskan anak kandungnya, Jovan Farellino Yuseifa Pratama Putra (15) dan ratusan korban jiwa lainnya.
“Alhamdulillah acaranya lancar banyak yang mengikuti,” kata Ifa sapaan akarbnya saat ditemui usai mengikuti doa bersama, Selasa (1/10/2024).
Bahkan, kata ibu berusia 42 tahun itu, rombongan Aremania dari luar kota juga turut dalam mendoakan 135 mendiang yang tewas dalam kemanusiaan di Malang itu.
“Yang hadir alhamdulillah banyak. Tadi siang dari luar kota juga hadir, ada rombongan dua bus yang kembali duluan tadi,” ungkapnya.
Selain doa bersama, konvoi juga dilakukan oleh Aremania. Dimulai dari titik Stadion Gajayana menuju DPRD Kabupaten Malang, konvoi kemudian berlanjut ke Stadion Kanjuruhan.
Di sisi lain, Polres Malang juga mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda bela sungkawa dan empati terhadap para korban tragedi kanjuruhan.
Bukan hanya sebagai simbolis, pengibaran bendera setengah tiang juga merupakan wujud penghormatan Polres Malang terhadap keluarga korban dan masyarakat yang masih merasakan duka mendalam.
Rencananya, pengibaran bendera setengah tiang ini akan berlangsung selama dua hari hingga Rabu (2/10/2024) besok. (ptu/lio)