Urai Macet, Pemkot Malang Lirik Opsi Hidupkan Kembali Budaya Naik Angkot

Pemkot Malang rencanakan hidupkan kembali budaya naik angkot untuk urai kemacetan. (blok-a.com/Syam)
Pemkot Malang rencanakan hidupkan kembali budaya naik angkot untuk urai kemacetan. (blok-a.com/Syam)

Kota Malang, blok-a.com – Kota Malang kerap dihinggapi kemacetan di berbagai sudut. Pemerintah Kota Malang pun terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi masalah kemacetan yang semakin parah tersebut.

Di sisi lain, dahulu, angkutan kota (angkot) merupakan sarana transportasi utama bagi masyarakat Malang. Namun, tren penggunaan mobil pribadi yang telah meningkat pesat, menyebabkan penurunan penggunaan angkutan massal tersebut.

Penumpukan kendaraan pribadi disinyalir menjadi salah satu penyebab macet di Kota Malang.

Oleh karena itu, salah satu opsi yang dipertimbangkan oleh Pemkot Malang dalam mengurangi macet adalah menghidupkan kembali budaya naik transportasi umum seperti angkot.

“Kami ingin menghidupkan transportasi publik yang lebih baik lagi. Kami sebenarnya sudah ada konsep, tapi kami Dishub atas petunjuk Pak wali, kami gali dari bawah, apa sih yang diinginkan,” tutur Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Widjaja Saleh Putra.

Widjaja menerangkan, Pemkot Malang telah merencanakan beberapa langkah, termasuk mengundang perwakilan angkot untuk melakukan studi banding ke daerah lain. Atau mengundang praktisi terkait yang dapat dijadikan rujukan transportasi umum yang baik.

“Nanti kita memang berencana ajak beberapa ya, satu atau dua orang perwakilan sopir angkot (untuk studi banding). Atau bahkan lebih mudah, nanti teman-teman Solo kita undang kesini,” katanya.

Meskipun tidak mudah, Pemkot Malang bertekad untuk memperbaiki angkot guna meningkatkan kenyamanan dan efisiensi bagi pengguna.

Selain itu, Pemkot Malang juga menyadari perlunya pembenahan skema dan konsep angkot, serta kondisi fisik angkot di Kota Malang.

Langkah-langkah selanjutnya akan didiskusikan bersama untuk menciptakan skema yang efektif dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Untuk itu, tahap pertama yang akan ditempuh oleh Pemerintah Kota Malang dan jajarannya adalah pembentukan lembaga pengelola segala urusan yang diperlukan untuk menghidupkan kembali potensi angkot di Kota Malang.

“Saatnya kita memulai. Kalau realisasi saya nggak berani jamin tahun 2024. Tetapi kita bangun pondasi dulu, diantaranya membangun lembaga yang mengelolanya dulu,” kata Djaja.(mg3/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?