Janda 3 Anak di Malang Ngaku Nemu Bayi, Ternyata Anak Sendiri

Bayi yang pura-pura ditemukan MF yang ternyata adalah anaknya sendiri (Andik Agus/Blok-a.com)
Bayi yang pura-pura ditemukan MF yang ternyata adalah anaknya sendiri (Andik Agus/Blok-a.com)

Malang, blok-a.com – Warga Dusun Tamangilang, Desa Tamankuncaran, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang digegerkan kasus bayi laki-laki.

Awalnya bayi laki-laki ditemukan di teras rumah seorang perempuan berstatus janda 3 anak. Namun baru diketahui kemudian bahwa bayi tersebut adalah anak perempuan janda tersebut.

Peristiwa penemuan anak bayi ini terjadi pada hari Kamis (10/10) malam kemarin lusa. Sementara perempuan pemilik rumah tempat ditemukannya bayi berinisial MF (24).

MF sendiri tidak selalu tinggal di Dusun Tamangilang karena sering bekerja di tempat lain. Sedang tiga anaknya tinggal bersama nenek mereka di dusun tersebut. Bahkan, keluarganya tidak mengetahui bahwa MF sedang hamil hingga melahirkan secara diam-diam.

Kapolsek Tirtoyudo AKP Supriyono mengungkapkan. Awalnya MF pura-pura terkejut dan bingung dengan keberadaan bayi yang tergeletak di kursi depan teras rumahnya.

Namun, setelah dilakukan penyelidikan oleh Polsek Tirtoyudo, terungkap bahwa MF adalah ibu dari bayi tersebut.

“MF sempat berteriak-teriak kepada tetangga sekitar pukul 20.00 WIB. Dan mengatakan kalau dirinya menemukan seorang bayi di depan teras rumahnya,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Kapolsek Pagak, Sabtu (12/10).

Dikatakan Supriyono, bayi itu masih terbungkus selimut hijau dan terdapat bercak darah karena baru saja dilahirkan. Para tetangga pun segera menghubungi pihak Puskesmas Tirtoyudo dan Polsek Tirtoyudo untuk memberikan pertolongan

“Tim kesehatan yang tiba langsung membawa bayi tersebut ke Puskesmas, di mana bayi dinyatakan sehat,” imbuhnya.

Namun, setelah kembali ke rumah MF, polisi menemukan sejumlah bukti di dalam kamar, seperti bercak darah di kasur dan ari-ari yang terbungkus plastik.

“Setelah didesak, MF akhirnya mengakui bahwa dialah yang melahirkan bayi tersebut tanpa bantuan orang lain,” terang AKP. Supriyono.

Perwira polisi dengan pangkat balok tiga juga menambahkan. MF merasa malu karena melahirkan anak tanpa bisa menyebutkan identitas ayahnya.

Apalagi, MF sudah menjanda selama tiga tahun dan memiliki tiga anak. Dalam kondisi bingung, MF meletakkan bayinya di depan teras rumah. Lalu berpura-pura menemukan bayi itu untuk menghindari malu dan stigma sosial.

“Saat diperiksa, MF mengaku memotong sendiri ari-ari bayinya dan segera meletakkannya di depan teras rumah. Karena merasa malu dan khawatir tidak mampu mencukupi kebutuhan anak-anaknya,” imbuhnya.

Setelah perangkat desa dan petugas berunding, MF dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan. Polisi memutuskan untuk tidak melanjutkan proses hukum, mengingat MF kini memiliki tanggungan empat anak.

“Kami akan memberikan pendampingan kepada MF melalui perangkat desa agar tidak mengulangi perbuatannya lagi,” tukasnya. (ags/gni)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?