Kota Malang, Blok-a.com – Seorang psikolog ini buka layanan konseling bagi caleg yang stress. Dia adalah Romi Anshorulloh.
“Menjelang Februari banyak caleg yang mengalami stress. Banyak kerugian yang dialami caleg bila tidak bisa mengelola stress,” kata Romi, pada Rabu (10/1/2024).
Layanan konseling tersebut tidak harus dibayar mahal bagi Caleg di Malang untuk antisipasi stress saat gagal terpilih nantinya. Romi menyebut, hanya cukup dibayar seharga kopi saja.
“Kalau biasanya layanan Rp 250 ribu atau Rp 300 ribu, ini ya hanya seharga kopi saja,” kata Romi.
Seharga kopi premium, yakni Rp 54 ribu saja, Romi bersedia menerima bantuan konseling. Romi telah menyiapkan materi pertolongan konseling, manajemen stress, dan bimbingan yang lebih mendalam.
Kata Romi, para caleg yang membutuhkan bantuan bisa mengunjungi website landing page terlebih dahulu. Yakni di https://tribelio.page/traktirkopimengelolastressuntukcaleg.
Para caleg akan disambut oleh video sambutan yang ada di atas halaman. Di video tersebut dijelaskan materi apa saja yang akan didapatkan.
Kemudian, para caleg bisa segera scroll ke bawah dan meng-klik tombol “Belikan saya kopi” di halaman bawah. Kemudian, lakukan pembayaran sesuai dengan metode bayar pilihan.
Romi menyebut, pendekatan yang akan dilakukan akan ringan layaknya teman. Sehingga para caleg bisa menikmati obrolan dan terbuka ketika berkonsultasi. Hal ini supaya para caleg bisa merefleksikan stressnya.
“Kan biasanya konsultasi itu dilihat ah ‘berat sekali ya’ jadi ini saya desain khusus agar bisa ngobrol ringan tapi tetap membantu para caleg memanajemen stress sampai tuntas,” ujar Romi.
Tidak ada kuota yang bagi peserta. Kabid Kabid BPOK Asosiasi Psikologi Islam wilayah Jawa Timur ini menyebut siapa saja bisa berkonsultasi.
Terkait kegiatan ini, Romi menyebut terinspirasi dari lingkungan sekitar bahkan pasiennya yang merupakan caleg. Sejak tahun 2019, dia kerap menerima berbagai keluhan soal stress di musim kampanye. Melihat hal tersebut kembali terjadi di masa kini, hatinya kemudian tergerak.
“Saya melihat mereka sudah habis modal banyak, penuh ketidakpastian, dan politik itu ada teman ada lawan, akhirnya hati saya tergerak,” kata alumni UIN Malang ini.
Dia berharap, kegiatan ini mampu meminimalisir terjadinya stress berlebihan yang berdampak pada kehidupan keluarga dan sosial oleh para caleg. (wdy/bob)