Kota Malang, blok-a.com – Pemilihan Walikota (Pilwali) Malang 2024 segera dilaksanakan pada November 2024 lalu. Bapaslon (Bakal Pasangan Calon) Bapaslon kini segera ditetapkan.
Kekinian di Pilwali Malang ada 3 Bapaslon yang bakal ditetapkan sebagai Paslon atau Pasang Calon pada 22 September 2024.
3 Bapaslon itu adalah Abah Anton – Dimyati Ayatullah, Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin, dan juga Heri Cahyono – Ganis Rumpoko.
3 Bapaslon itu bakal memperebutkan suara dari pemilih. Nah sebelum memperebutkan pemilih, ternyata ada 4 karakteristik pemilih di Pilwali Malang 2024.
Di Podcast Pulang Kerja by blok-a.com, Pengamat Politik, Zen Amirudin menjelaskan 4 karakteristik pemilih itu.
- Pemilih Rasional
Pertama adalah pemilih rasional. Zen menjelaskan pemilih rasional ini memiliki kecenderungan untuk mengetahui lebih dahulu siapa Paslon yang akan dipilihnya. Pemilih dengan karakteristik rasional ini pasti mengulik visi-misi, program, hingga rekam jejak Paslon.
“Rasional voters itu cenderung mempertanyakan dan ingin tahu banyak terkait dengan visi misi program dari Paslon itu sendiri,” jelasnya.
- Pemilih Pragmatais
Pemilih dengan karakter pragmatis ini, kata dosen UMM ini, memiliki kecenderungan menganggap bahwa Pilwali Malang ini hanyalah transaksional. Artinya, pemilih dengan karakteristik demikian bakal memilih Paslon berdasarkan uang yang diberi.
“Jadi mereka ketika sebagian waktu diperuntukkan ke bilik suara maka dia konversikan waktu itu dengan uang. Misalnya sehari gak kerja mestinya dapat Rp 100 ribu. Sebagian besar masih di Kota Malang ada,” tuturnya.
Zen juga menjelaskan, pemilih dengan karakteristik di Pilwali Malang 2024 itu nantinya banyak.
“Mau gak mau kita gak bisa pungkiri masyarakat masih menuntut seperti itu. Lumayan besar,” jelasnya.
- Pemilih Ideologis
Selanjutnya ada pemilih dengan karakteristik ideologis. Pemilih ini cenderung tidak memperdulikan sosok yang bakal ia pilih. Pemilih ini cenderung memilih Paslon berdasarkan partai pengusungnya.
Zen menjelaskan, sejumlah pemilih memiliki ideologis yang terafiliasi dengan suatu partai. Nah pemilih ini bakal loyal pada partai tersebut terlepas dari siapa sosok yang diusung partai tersebut.
“Dia gak mau tahu siapa calon yang direkom. Pokoknya berasal dari partai ini itu yang dipilih. Calonnya siapapun gak dipersoalkan,” kata dia.
- Pemilih Apatis
Pemilih terakhir adalah pemilih apatis. Kata Zen, pemilih ini tidak mau tahu siapa pun sosok atau Paslon di Pilwali Malang 2024 nantinya. Mereka tidak memilih sosok siapapun karena, kata Zen, mereka memberontak atau protes atas kondisi politik yang terjadi di Kota Malang.
“Pemilih apaptis, pemilih yang cuek, pemilih yang gak mau tau bukan gak mau tau tapi ini bentuk pemberontakan atau protes atas kondisi yang terjadi di wilayah itu. Ada (di Kota Malang),” jelasnya.
Itulah 4 karakteristik pemilih di Pilwali Malang 2024.