Kota Batu, blok-a.com – Perputaran ekonomi dari sektor wisata di Kota Batu dari Januari hingga Juli 2024 atau selama satu semester mencapai Rp3 triliun. Hal tersebut mencakup pendapatan dari hotel, restoran, kafe, termasuk objek wisata.
Jumlah perputaran uang tersebut, bersumber dari 4,9 juta kunjungan wisatawan di wilayah Kota Batu. Kendati demikian, jumlah tersebut masih jauh dari target yang ditentukan, yakni sebesar 12 juta kunjungan.
“Dari 4,9 juta itu perputaran ekonominya. Jumlah tersebut berasal dari berbagai objek. Mulai dari hotel, restoran, kafe, dan juga objek-objek wisata,” kata Aries saat ditemui belum lama ini.
Selain didukung oleh sektor pariwisata, sambung Aries, perputaran perekonomian di Kota Batu juga didorong dari sektor investasi. Nilainya cukup besar, yakni mencapai Rp690 miliar selama kurun waktu enam bulan.
Menurutnya, saat ini Kota Batu telah menjadi pilihan utama bagi banyak perusahaan, termasuk BUMN, BUMD, dan instansi pemerintah untuk melaksanakan kegiatan pengembangan kompetensi.
Ia memberi contoh, banyak kegiatan outbound, family gathering, dan agenda-agenda rapat koordinasi di kota wisata Jawa Timur ini.
Kegiatan-kegiatan demikian, kata Aries, tidak hanya meningkatkan citra Kota Batu, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perputaran ekonomi lokal.
“Sehingga ternyata hal-hal seperti ini juga yang memberikan dampak signifikan untuk perekonomian di Kota Batu,” jelasnya.
Selain wisatawan lokal, Kota Batu juga menjadi sasaran wisatawan mancanegara. Kendati demikian, ia belum dapat memastikan jumlah kunjungannya.
“Tapi kalau di objek-objek kuliner, terutama di Alun-alun Kota Batu, di sana menunjukkan banyaknya wisatawan asing yang menikmati kuliner lokal. Entah itu dari Malaysia, Eropa,” pungkasnya. (ptu/lio)