Kota Malang, blok-a.com – Kota Malang resmi masuk dalam dua usulan rancangan 50 Kota Prioritas 2025–2029 oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PUPR), yakni sebagai kota metropolitan dan kota pendidikan. Status ini membuka peluang besar bagi Malang untuk mendapatkan dukungan pendanaan nasional dalam mempercepat penyelesaian berbagai persoalan perkotaan, mulai dari banjir, kemacetan, hingga pengelolaan sampah.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyampaikan, Malang layak mendapat perhatian sebagai kota metropolitan karena aktivitas dan jumlah penduduk fungsionalnya yang besar, termasuk kalangan mahasiswa.
“Untuk usulan kota metropolitan, Malang memang layak mendapat perhatian. Meski jumlah penduduknya di bawah satu juta jiwa, namun jumlah mahasiswa yang menempuh pendidikan di Kota Malang hampir sama besar. Totalnya sekitar 1,5 juta jiwa yang bermukim di Kota Malang,” jelas Wahyu.
Selain tengah disorot sebagai calon kota metropolitan, Kota Malang juga meraih penghargaan nasional Excellence in Urban Creative Tourism Activation. Penghargaan itu diterima langsung oleh Wali Kota Wahyu dalam acara Kolaborasi dan Harmoni Menggapai Asta Cita untuk Negeri di The Ritz-Carlton Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Apresiasi tersebut diberikan atas komitmen dan inovasi Pemkot Malang dalam mengembangkan potensi wisata kreatif, salah satunya lewat program unggulan 1.000 Event.
“Tentu ini merupakan salah satu keberhasilan saya bersama Mas Wakil Wali Kota untuk membawa Kota Malang semakin dikenal luas. Salah satunya melalui program unggulan 1.000 Event,” ujar Wahyu.
Program 1.000 Event merupakan kolaborasi antara pemerintah daerah, komunitas kreatif, pelaku seni, UMKM, dan sektor pariwisata. Kegiatan yang digelar sepanjang tahun itu meliputi festival budaya, konser musik, pameran, kuliner, edukasi, hingga olahraga bertema sport tourism.
Wahyu menambahkan, di tengah upaya efisiensi anggaran, program ini justru mampu meningkatkan pendapatan daerah sekaligus memberi efek berganda bagi ekonomi warga.
“Program ini memberikan multiplier effect bagi masyarakat, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun pemberdayaan komunitas,” ungkapnya.
Wali Kota Malang berharap berbagai inovasi berbasis kolaborasi yang dilakukan Pemkot terus mendapat apresiasi, terutama yang memberi dampak nyata dan solusi atas permasalahan masyarakat.
“Harapan kami, dengan diusulkannya Kota Malang menjadi kota metropolitan, akan semakin memperkuat upaya penyelesaian persoalan infrastruktur dan meningkatkan kualitas hidup warga. Tentunya, anggaran yang diterima akan kami manfaatkan sebaik mungkin bersama optimalisasi APBD,” pungkasnya. (bob)








