Wali Kota Malang Sebut Proyek Drainase Suhat Kurangi Banjir hingga 35 Persen

Pengerjaan proyek drainase di Jalan Suhat, Kota Malang, Rabu (29/10/2025) (blok-a/Zul)
Pengerjaan proyek drainase di Jalan Suhat, Kota Malang, Rabu (29/10/2025) (blok-a/Zul)

Kota Malang, blok-a.com – Pemkot Malang menargetkan proyek drainase di kawasan Jalan Soekarno-Hatta (Suhat) bisa menurunkan potensi banjir hingga 35 persen di wilayah terdampak. Proyek yang masuk dalam Masterplan Drainase 2028 itu disebut menjadi solusi permanen untuk genangan air yang kerap muncul setiap musim hujan.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, memastikan proyek berjalan sesuai rencana. Ia mengatakan, sosialisasi kepada warga dan pelaku usaha di sepanjang Suhat sudah dilakukan jauh sebelum pengerjaan dimulai.

“Sebelum pembangunan jembatan, pihak ketiga sudah kita fasilitasi sosialisasi ke warga dan pelaku usaha yang terdampak, dan mereka memahami. Sekarang mulai pelaksanaan,” ujar Wahyu, Selasa (4/11/2025).

Wahyu menegaskan, Pemkot Malang terus melakukan pengawasan dan mendorong kontraktor mempercepat pekerjaan agar gangguan aktivitas warga dan pelaku usaha tidak berlangsung lama.

“Dampaknya kan dirasakan dunia usaha di sepanjang Suhat itu. Tapi kalau sehari-hari banjir, dengan adanya proyek ini nanti nggak banjir. Menurut saya, mending bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Tapi saya minta percepat agar dampaknya tidak terlalu lama,” lanjutnya.

Menurutnya, proyek drainase difokuskan pada titik-titik rawan banjir seperti kawasan Kedawung dan Sudimoro. Ia memastikan ada perbaikan signifikan setelah proyek rampung.

“Kalau proyek drainase Suhat ini paling tidak bisa mengatasi banjir sekitar 35 persen. Genangan pasti turun. Mungkin dulu sampai berjam-jam, nanti hanya sebentar. Kalau intensitas hujan rendah, insyaAllah tidak ada genangan,” terang Wahyu.

Wahyu menargetkan pekerjaan rampung pada akhir November 2025, meski mengakui cuaca bisa mempengaruhi jadwal.

“Target tetap akhir November selesai. Tapi sekarang kan hujan terus dan ada faktor alam. Jadi mungkin akhir November atau awal Desember paling lambat,” katanya.

Pemkot berharap proyek ini tak hanya menekan risiko banjir tahunan, tapi juga meningkatkan kenyamanan pengguna jalan dan pelaku usaha di koridor sibuk tersebut.

“Bisa teratasi termasuk di kawasan sekitar Kedawung dan Sudimoro,” pungkasnya. (bob)